MASRURI

(M Vut Asmakhum Rmhk) biasa disapa Vut atau Emput, lahir di Indramayu, 28 Agustus 1965. Menulis sejak duduk di bangku SMP (puisi, cerpen, f...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketua Komplotan Penculik Marah Besar

Ketua Komplotan Penculik Marah Besar

Tampak amarah sedemikian pucak langsung tumpah dilampiaskan Ceking kepada kawan-kawannya.

“Kenapa kalian membuat aturan sendiri meminta uang tebusan dua kali lipat dari yang sudah aku sepakati!!” Teriak Ceking melampiaskan rasa kesalnya.

“Kita perlu bersenang-senang Boss ... setelah kita melunasi hutang-hutang kita, kita perlu membuat pesta yang meriah untuk merayakannya, dan itu akan membutuhkan banyak uang ... Keluarga mantan istrimu tidak akan jatuh miskin King ... santai saja bro!” Jawab Camung.

“Kalian tidak melukai anakku kan?!” Tanya Ceking.

“Tenanglah Boss. Kita-kita hanya membuatnya tertidur untuk sementara waktu dan mengikat tangannya, itu saja.” Balas Camung.

“Sesuai rencana kita kan?” Imbuh Ceking setengah berbisik. Ceking kemudian diantar menuju ruangan tempat Andi disekap. Begitu pintu tempat anaknya diamankan dibuka Ceking mendapati Andi yang masih mengenakan seragam sekolah dalam keadaan terikat dengan posisi tangan kebelakang tubuhnya terduduk lunglai di kursi kedua kakinya diikat di kaki depan kursi, matanya ditutup kain dan mulutnya diplakban. Ceking mendapati pergelangan tangan Andi ada yang terkelupas lecet karena diikat terlalu kencang. Melihat hal itu ia komplain kepada pimpinan rombongan eksekutor.

“Kamu bilang tidak akan menyakiti anakku,” Bentak Ceking kepada Camung.

“Hei .. kecilkan suaramu Boss … jika tidak, anakmu akan menyadari keberadaanmu.” ucap Camung. Ceking sadar dengan letupan suaranya akibat tersulut emosi. Dia pun menenangkan dirinya.

“Kami tidak menyakitinya Bos sumpah!” Imbuh Camung.

“Kalian mengikat tangan anakku terlalu kuat hingga menyebabkan tangannya lecet!” Tukas Cerking.

“Hello … lalu aku harus mengikatnya dengan ikatan yang kendur sehingga dia bisa kabur dan kita jadi tahanan gitu … !!! Goda Camung.

”Anakmu tidak akan tewas hanya karena diikat seperti itu ... aku mengerti perasaanmu Boss tetapi kita harus melakukan semua ini.” Sambung Camung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post