Masyudi Rahman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

'Halloween VS Sumpah Pemuda'

Duh miris ya bapak ibu ketika kita melihat kejadian baru-baru ini lagi viral. Sejak kasus sepak bola di bulan Oktober 2022 belum terselesaikan yang menewaskan ratusan orang, mungkin ada sebagian dari anak-anak didik kita yang menjadi korban di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, ditambah lagi dengan perayaan Halloween atau Hallawe’en di Korea Selatan menewaskan 151 orang dengan jumlah orang yang hadir saat kejadian di perkirakan sekitar tiga ribu orang hingga berdesak-desakan.

Mengutip di halamann https://id.wikipedia.org/wiki/Halloween Halloween atau Hallowe'en (kependekan dari All Hallows’ Evening, yang berarti Malam Hari Semua Orang Kudus), yang juga disebut sebagai Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve. Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat. Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus (Allhallowtide), suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman.

Namun ternyata masih banyak diantara remaja jaman sekarang, perayaan-perayaan tersebut justru digandrungi, entah karena jaman atau karena ikut-ikutan semata, tak tertinggal remaja muslim. Pada bulan oktober misalkan perayaan sumpah pemuda tidak sampai seheboh perayaan Halloween, padahal sumpah pemuda ini adalah momen bersejarah bangsa Indonesia dalam mengusir para penjajah dari tanah tercinta ini. Peran remaja saat mengusir para penjajah sangat diperhitungkan.

Menurut Ahmad Mansur Surya Negara dalam buku Api Sejarah 1 (2015:522) berdirinya JIB (Jong Islamieten Bond) membangkitkan perjuangan menegakkan nasionalisme Indonesia, tidak mengherankan jika pada akhirnya organisasi pemuda yang melepaskan diri dari keterikatan dasar perjuangan kedaerahan Jawa ini mendorong lahirnya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (1926) dan Jong Indonesia yang nantinya berperan besar dalam Kongres Pemuda II yang mencetuskan lahirnya Sumpah Pemuda.

Nah yuk saatnya para guru hebat menyongsong perubahan kearah yang lebih baik, tentunya dengan menididik generasi ini untuk menjadi pemuda-pemuda hebat di jamannya, berilah pemahaman yang baik terkait tradisi-tradisi di dalam agama Islam mana yang bertentangan dengan pemahaman agama (baca: Islam), raihlah amal-amal terbaik dan nantinya akan kita panen di yaumil akhir, jika anak-anak didik kita mengamalkan ilmu yang sudah kita ajarkan tentu pahala itu akan terus mengalir insyaallah. Ceritakan pula kisah-kisah pejuang bangsa yang dengan gagah berani dalam mengusir para penjajah, baik yang menjajah fisik atau non fisik.

Wahai para guru hebat, apakah kita sudah siap dalam menyiapkan generasi tangguh, hebat dan penuh prestasi, tentunya didikan kalian sangatlah di nanti-nanti oleh mereka para generasi penerus bangsa, dan itu harus di mulai dari guru hebat …

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post