Maulana Malik Ibrahim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sosok Guru Sejati Era 4.0

Sosok Guru Sejati Era 4.0

Guru adalah kunci dari kesuksesan sistem pendidikan. Pasalnya, di tangan gurulah para generasi muda dapat mampu menentukan arah kemajuan peradaban bangsa. Saat ini kemajuan peradaban manusia masuk era modernitas dimana tantangan dunia pendidikan di abad 21 saat ini semakin berat terlebih memasuki era digitalisasi. Hal ini meniscayakan kompetensi peningkatan profesionalisme guru yang menyangkut sikap mental dan komitmen para guru. Terutama untuk meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Berkaitan dengan revolusi industri 4.0 yang sudah merambah ke semua sektor. Sehingga harus disikapi dengan arif karena telah mengubah peradaban manusia secara fundamental. 

Guru sebagai sosok pendidik yang profesional wajib menguasai dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini guna meningkatkan kualitas proses belajar mengajar didalam kelas serta mampu menanamkan, menumbuhkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupannya. Di Indonesia telah diatur tentang standar kualitas tenaga pendidik yakni Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10. Dimana seorang pendidik harus memiliki berbagai kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial serta kompetensi professional. Secara sederhana, kompetensi pedagodik adalah kemampuan guru dalam memahami karakter siswanya dan tahu bagaimana cara penyampaian ilmu kepada para siswanya. Sedangkan kompetensi kepribadian, lebih mengacu kepada kepribadian guru yang dapat menjadi contoh teladan bagi para siswanya serta mencerminkan kedewasaan dalam cara berpikir dan sikapnya. Kompetensi profesional, ialah kompetensi dimana seorang guru diwajibkan mengerti juga memahami ruang lingkup keilmuannya serta mampu menyampaikannya secara jelas dan dipahami oleh siswanya. Dan, kompetensi sosial, lebih mengacu kepada kemampuan guru dalam hal berkomunikasi dan bergaul dengan para siswanya baik didalam kelas maupun diluar kelas. Keempat kompetensi itu merupakan standar utama yang harus dimiliki seorang guru di Indonesia sebab semua kompetensi itu secara satu kesatuan mengharuskan guru terus menerus selalu memperbaharui pengetahuannya khususnya pada bidang perkembangan teknologi. Dengan memiliki kemampuan itu, maka guru akan dengan mudah menyampaikan pelajaran dan ilmu kepada para siswanya.

Guru milenial 4.0, wajib memiliki kualitas yang mumpuni agar dapat menjadi seorang pendidik inspiratif termasuk didalamnya adalah pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara tepat, bijak serta berusaha menjadi inspirator bagi anak didiknya dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang unggul dalam prestasi, berkarakter kuat, berfikir kritis, inovatif dan kreatifitas tinggi. Untuk hal itu maka, peningkatan kualitas guru sejati diperlukan saat ini salah satunya adalah dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan profesionalisme guru yang lebih maju, lebih moderat, lebih sistematis, lebih komunikatif serta mampu berkolaburasi dengan penggunaan tekhnologi digitalisasi sehingga lebih baik dari pendidikan pelatihan profesionalisme guru sebelumnya yang pada nantinya para guru di negeri ini mampu memiliki kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik profesional.

Menurut salah satu tokoh pakar pendidikan di Indonesia, Prof. Arief  Rachman Hakim (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta)., ada tiga hal yang harus dilakukan seorang guru, yakni Pupil Centered (berorientasi pada siswa), Dynamics (dinamis), dan Democratic (demokratis). Dengan melakukan ketiga hal itu, maka guru sejatinya tak hanya sekedar menjadi seorang pengajar di kelas semata namun juga bisa menjadi seorang pendidik yang mampu menginspirasi para siswa didiknya. Sejalan dengan metode pengajaran di era digital, beliau (Prof Arief Rachman) juga berpendapat bahwa guru tetap yang utama membimbing siswa saat belajar dan tekhnologi hanya sebagai sarana, alat bagi guru membimbing dan membantu siswa.

Seorang guru (pendidik) yang telah profesional sudah sepatutnya juga mampu membangun koneksi kerjasama dengan rekan-rekan sejawatnya disekolah dalam rangka mengembangkan diri dan meningkatkan kerjasama tim baik kelompok kerja guru dan musyawarah guru mata pelajaran agar dapat saling membantu antar guru dan mengontrol satu sama lain dalam hal kinerja. Selain itu, sosok guru sejati harus memiliki berbagai referensi metode pengajaran yang cukup luas sehingga guru mampu menyampaikan materi pembelajaran secara ringkas, sederhana, unik dan mampu membuat para siswa mudah memahami materi yang disampaikannya. Kemampuan ini juga sangat diperlukan agar menciptakan suasana kelas yang kondusif. Sebab, untuk mampu mendidik anak-anak generasi milenial di era revolusi industri 4.0, seorang guru juga diharuskan memiliki kekuatan diri yang ekstra power dan berkualitas agar menjadi pribadi teladan yang kreatif. Dan akan sangat lebih unggul bila sang guru menguasai kemampuan itu semua termasuk perkembangan teknologi terkini sehingga hal itu dapat langsung diterapkan dalam metode pembelajarannya. Untuk itu, meski dengan segala tantangan yang ada para guru di Indonesia haruslah  memiliki preferensi keilmuan yang cukup kuat dan ahli di bidang keilmuanya tersebut agar dapat menjadi seorang pendidik yang profesional dizaman era milenial 4.0 sebagai garda terdepan dalam pencerdasan kehidupan bangsa. 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post