Mavianti

Seorang pendidik di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan dan juga ibu dari 2 orang anak laki-laki, yang selalu berusaha melakukan yang terbaik demi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Godreh vs Stay Cool

Godreh vs Stay Cool

Setelah hampir kurang lebih tiga bulan di rumah dengan WFH kedua anakku memang jadi lebih dekat denganku. Satu harian bersama mulai mata terbuka.hingga terpejam lagi. Bahkan semuanya harus Mamanya.

Dan setelah sempat juga diperpanjang WFH nya, akhirnya waktu untuk WFO datang juga. Otomatis Mama harus keluar rumah. Mulai dari malam harinya kedua anakku sudah disounding.

"Nak, besok kan Mama sudah harus ke kampus. Mama izin ya nak, Adek sama Abang sama bulek di rumah ya nak. Baik budi, nurut ya kan nak" ujarku ke anak-anak.

Walaupun ucapan mereka belum begitu jelas namun mereka mengerti apa yang dikatakan Mamanya. Abang, Adek ngangguk-ngangguk. Semoga benar adanya mereka paham kalau Mamanya bakalan ngampus besok.

Keesokan harinya, setelah semuanya siap dan Abang, Adek sudah mandi dan sarapan Mama pun sudah siap tinggal berangkat. Kedua anakku mengikutiku kemana pun aku bergerak. Dalam hati semoga aman diti.ggal nanti.

"Adek, Abang. Mama pergi ke kampus ya nak" pamitku ke anak-anak.

Si Abang sudah menunjukkan gelagat mau nangis. Ku salam, cium dan peluk Abang dan Adek. Masih nurut. Walaupun kadang sebaliknya Adek yang nangis godreh dan Abang yang stay cool. Begitu mamanya keluar rumah mulai nangis lah si Abang. Sedangkan si Adek masih tetep anteng seolah ngerti Mamanya mau kerja.

Aku pun diantar suami ke kampus. Hmm, gak tenang memang ninggalin anak-anak apalagi Abang nangis sampai godreh gitu tapi mau gimana lagi. Tetap harus latihan ditinggal lagi. Mungkin karena sudah kelamaan Mamanya di rumah jadi begitu keluar selalunya ingin ikut. Tapi kita harus lalui ini semua nak. Ntar juga Abang dan Adek terbiasa dan ngerti kalau Mamanya keluar itu kerja. Maaf ya nak ku.

#SHSB2020

#SHSB45

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sebuah kenangan yang indah Bunda. Anak-anak kecil yang lucu, saat kita bekerja, cuma mereka yang terbayang di mata. salam literasi, terus menulis, sukses terus.

08 Jul
Balas

Begitulah anak anak, selalu cari akal agar Bunda tak pergi dari rumah

08 Jul
Balas



search

New Post