Mavianti

Seorang pendidik di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan dan juga ibu dari 2 orang anak laki-laki, yang selalu berusaha melakukan yang terbaik demi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiwol (Langganan)

Tiwol (Langganan)

Tiwoool......Serabiiiii.......Cenilll....

Suara khas yang sering ditunggu-tunggu lewat depan rumah. Secara pilihan jatuh ke tiwol makanan tradisional Jawa yang termasuk kategori langka untuk saat ini khususnya di daerah kami. Kalau serabi dan cenil masih ada yang jual di daerah kami.

Tiwolnya termasuk enak dan lembut. Bener - bener khas rasanya. Bahkan anak-anakku doyan tiwol secara generasi kekinian gak semuanya doyan tiwol. Sampe-sampe Mbah Uti dan Mbah Kakung tertawa geli mendengar putunya doyan makan tiwol.

"Abang sama Adek lagi ngapain?" tanya Mbah via telfon.

"Lagi makan tiwol, Mbah. Mbah mau?" jawabku.

"Doyan tiwol Le? Hehehe, orang kota makannya tiwol. Enak gak Le?" ujar Mbah lagi.

"Telap-telep orang ini dua makannya. Macem makan nasi. Apalagi Adek gak ada tolakan makannya Mbah" jelasku ke Mbahnya anak-anak.

Sampe si penjual (langganan) sengaja memperlambat sepeda motornya kalau lewat depan rumah. Bahkan pernah ketika anak-anak lagi berkurang selera makannya, dibeliin ini itu sampai banyak makanan di rumah tapi gak termakan, bolak-balik tukang tiwolnya lewat. Sampai di ujung gang putar balik, begitu sampai tiga kali. Penasaran mungkin langganannya kok gak nongol-nongol. Maapkeuun kami ya wakk...

Ya, begitulah kedua anakku. Alhamdulillah, gak terlalu susah apalagi pilih-pilih untuk urusan makan. Lagian anak-anak termasuk gak suka jajanan. Kesukaan mereka wafer dan kerupuk (jangek) istilahnya.

Sekaligus memperkenalkan jajanan tradisional ke anak-anak. Jadi walaupun di era sekarang tetap harus kenal jajanan tradisional. Kan lucu aja masak anak orang Jawa gak kenal tiwol. Kalau gak kenal gimana bisa tau rasanya tiwol. Ya kan.

#SHSB2020

#SHSB41

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post