Laki laki itu duduk terdiam di pojok ruang. Sekejap melotot mata. Kemudian menghela nafas panjang. Lagi lagi, matanya melotot namun lagi lagi hanya sekejap. Disapunya seluruh ruang. Saat itu di sebuah kafe jarum jam menunjukkan pukul 9 malam.

Ia beranjak dari kursinya. Mondar mandir ia berjalan. Lagi lagi matanya melotot. Dipandanginya jam yang ada di dinding. Tiba-tiba suara pintu terbuka, seorang pemuda berambut pirang masuk dengan perlahan. Pandangannya tepat mengarah pada laki-laki yang berulang kali melotot. Sang laki-laki itu berkata nah akhirnya...serasa seabad ayah menunggumu.