Rindu Jualan Takjil

Aku rindu berjualan takjil , seperti 3 tahun lalu. Waktu aku sedang tidak bekerja tepat sebelum bulan puasa aku bingung mau ngapain ya.. dirumah terus ya bosan dan bagaimana aku dapat uang untuk kebutuhan aku,Tak berani meminta kepada orangtua aku. Walaupun mereka pasti memberikannya. Namun, rasanya aku tak berani karena merasa aku sudah lulus sekolah menengah atas. Masa aku masih minta uang saku gengsi ku mulai terasa. Akhirnya, aku pun berfikir kenapa aku tidak jualan saja di dekat rumah aku. Sempat bingung karena tak punya modal cukup untuk aku berusaha. Akhirnya aku pun berdiskusi dengan ncing aku (panggilan untuk adik perempuan ibu) untuk berjualan sebelum aku dapat pekerjaan kembali. Dan dia pun mengiyakan katanya, kenapa kita tak berjualan takjil saja nanti pada waktu bulan ramadhan.

Ide bagus fikir aku, jadi kita sepakat aku yang menjajakan takjilnya dan ncing aku yang memasaknya. Itu pengalaman pertama aku berjualan rasanya sungguh senang sambil menanti buka puasa dilakukan dengan cara bermanfaat untuk mendapatkan uang juga. Berjumpa dengan orang orang baru menambah teman serta pengalaman yang luarbiasa dalam hidup aku.

Sederhana, kita diajarkan untuk bersabar ketika menunggu pembeli datang, sabar ketika jualannya tak habis dan tak lupa ucapkan syukur ketika jualannya habis. Kin aku untuk berjualan kembali, tahun ini pun padahal sudah aku rencanakan untuk aku berjualan kembali. Namun, Tuhan berkendak lain. Awal Ramadhan kemarin kami diberi ujian sakit sama Allah, iya aku harapkan semoga kesehatan menyertai keluarga aku dan bisa mengikuti puasa dengan lancar dan berkah.

Percayalah, Allah maha tau yang terbaik untuk kita. Jangan pernah lelah menyerah untuk terus berusaha dijalan Allah..

•Pendekar•