Hmmmm..... Menonton tlvs termasuk lifestyle orang zaman now & orang zaman baheula. Dari semenjak munculnya tlvs tanpa warna hingga warna-warni, tetap aktivitas menonton tlvs mendapat tempat di hati. Menonton menjadi kegemaran banyak orang. Bagaimana tidak. Melalui menonton tlvs, kita dapat mengetahui perkembangan zaman bahkan informasi dari ujung bumi tanpa harus jauh-jauh mengunjungi. Kita juga bisa mengetahui apa yang sedang berkembang saat ini tanpa harus gubrak sana gubrak sini cari informasi. Apalagi beragam pengetahuan yang banyak sekali secara instan disodorkan di layar tlvs yang membuat kita semakin pintar dan berwawasan.

Bahkan ketika kita sedang bersedih, terkadang tlvs membuat kita tertawa tanpa henti padahal sendiri. Intinya, banyak hal positif yang bisa kita peroleh dari menonton Tlvs. Berarti seru dong menonton tlvs? Oh tentu seru jika kita ambil positifnya. Terus, negatifnya? Nah itu dia, sama seperti hidup ini kadang ada suka ada dukanya. Menonton tlvs juga ada dukanya, alias negatifnya.

Beberapa alasan berikut ini mungkin dapat menjadi pertimbangan ketika kita memutuskan untuk menonton tlvs.

1. Semakin banyak menonton tlvs biasanya kita semakin malas untuk membaca buku. Kok bisa? Iya berdasarkan penelitian, otot mata kita sudah terbiasa aktif untuk melihat objek yang bergerak sehingga otot mata akan malas (pasif) ketika harus membaca buku yang pastinya tidak bergerak. Kalau buku yang huruf-hurufnya bergerak? Ya silakan saja.

2. Ketika kita malas membaca buku, otomatis wawasan kita akan sulit untuk berkembang sedangkan perintah Tuhan yang pertama dalam agama Islam adalah Iqra’, yaitu bacalah bukan tontonlah. Jadi??? Bacalah.

3. Dampak positif yang dapat kita peroleh dari tlvs terkadang sangat tidak seimbang dari dampak negatif. Berdasarkan kajian personal dan pengamatan jangka panjang, begitu banyak berita/tayangan yang berbau negatif sehingga kita terbawa pengaruh berpikir negatif. Sayangkan, seharusnya kita berpikir positif malah pikiran negatif kita ditarik-tarik.

4. Berbagai macam tayangan seringkali tidak masuk akal, intinya tidak realistis sehingga pikiran kitapun tertular oleh ketidakrealistisannya. Contoh, seringkali di acara kita menonton orang yang kaya tiba-tiba, seharusnya kan kita diajarkan kerja kerasnya bukan melihat hasilnya, otomatis pikiran instan kitapun dipupuk manis tanpa buatan.

5. Waktu yang kita habiskan dalam menonton tlvs terkadang lebih banyak daripada waktu yang kita habiskan untuk hal-hal yang bermanfaat lainnya. Misalnya, kita menonton tlvs kuat dan fokus hingga 2-3 jam, tapi kalau mengaji seringkali kita kurang konsentrasi ya mungkin paling fokus 10-15 menit.

6. Waktu menonton tlvs juga menyita waktu untuk berkumpul dan berbicang dengan orang-orang tersayang sehingga waktu bersama mereka sedikit berkurang.

Haruskah kita menjauh dari menonton tlvs? Tentu ini menjadi pilihan yang sifatnya personal. Jangan salah looo, menonton tlvs bersama juga dapat menambah keakraban di antara keluarga dan sahabat. Intinya, ambil positifnya buang jauh-jauh negatifnya.

Kalau saya? Saya lebih senang melakukan hal-hal lain daripada menonton tlvs. Saya lebih suka membaca, saya lebih suka berbincang dengan sahabat-sahabat saya dan saya lebih senang melakukan hal-hal yang realistis yang dapat meningkatkan mutu hidup saya, baik di dunia dan akhirat.

Salam, MMM.