Hari ini adalah hari kedua untuk mengikuti pelatihan sagusabu. Tapi sayang sekali aku tidak bisa mengikutinya di awal kelas disebabkan sesuatu hal. Tepat pada waktu istirahat siang aku melangkahkan kaki untuk menghadiri pelatihan sagusabu lagi. Benar-benar semangat pelatihan ini membuat ketagihan. Tidak bisa di sia-siakan kesempatan ini dengan pemateri yang kompeten sekaligus motivator untuk peserta.

Tetiba aku disana para peserta masih dalam waktu istirahatnya masing-masing, ku perhatikan ada yang begitu semangat menulis, ada sedang menunaikan ibadah shalat, ada yang sedang,makan, ada yang sedang membeli buku. Ya buku yang dibazarkan di meja panitia. Pilihan buku-bukunya banyak dengan berbagai pilihan judul. Peserta dipersilahkan untuk memiliki buku yang bazarkan dengan harga yang bervariasi. Banyak juga buku-buku hasil karya para guru. Sesi awal tadi materi di isi oleh bapak Murman mengenai penulisan profil penulis.

Tanpa terasa jam masuk untuk sesi kedua pun tiba, peserta telah siap untuk menerima ilmu tentang kepenulisan diacara pelatihan sagusabu ini. Kali ini pematerinya adalah bapak Muhammad Ikhsan. Sebelumnya beliau memaparkan guru-guru yang sukses dalam menuntaskan tulisannya hingga menjadi buku.

Tibalah saatnya bapak Muhammad Ikhsan memaparkan hasil sinopsis beserta cover yang telah di design cantik oleh para pemateri dari media guru. Pemaparan pertama beliau membacakan sinopsis tentang sebuah buku yang berkisah tentang seseorang yang ingin menjadi dokter tapi ternyata Allah menaqdirkan ia menjadi seorang guru. Bapak pemateri memanggil namanya, kami semua memperhatikan kedepan dengan penuh kekaguman.

Peserta yang dipanggil pun maju ke depan untuk menjelaskan tentang sinopsis yang ia tulis. Terbersit dalam hatiku betapa bahagianya ketika sinopsis yang telah dibuat dibacakan didepan para guru, kemudian dibuatkan cover begitu cantik dari media guru. Pasti akan menambah semangat untuk menyelesaikannya. Apa mungkin sinopsisku yang sederhana itu akan dibacakan hari ini? Aah, mana mungkin, gumamku dalam hati.

Pikiran ku pun menerawang entah kemana, hingga aku tak menyadari peserta yang dipanggil tadi sudah kembali ke tempat duduknya kembali. Dan sekarang bapak Muhammad Ikhsan melanjutkan untuk membacakan synopsis kedua, tanpa judul dan nama penulis seperti sinopsis sebelumnya. Sinopsis tersebut pun dibaca perlahan-lahan, aku terus memperhatikannya. Hatiku berkata sepertinya aku sangat mengenali tulisan dan kata-kata yang sedang bapak pemateri bacakan. Ku terus memperhatiakannya hingga aku tersentak kaget di paragraf kedua yang sedang beliau baca.

Tiba-tiba ekpresiku berubah terkejut bercampur bahagia dan jantung terus berdebar-debar, ternyata sinopsis itu adalah milikku yang kemarin aku tulisi dengan modal laptop pinjaman dari bunda dayah. Masha Allah, diluar sangkaanku sinopsis yang ku angkat dari kisah hidupku dibacakan oleh pemateri yang luar biasa dihadapan para guru yang akan menjadi penulis-penulis hebat.

Namaku pun di sebut dan dipanggil ke depan, dengan jantung yang masih berdebar-debar aku pun maju untuk menjelaskan sinopsis tersebut. Entah bagaimana emosi yang bercampur baur tak bisa ku bendung, ketika ku ceritakan sinopsis itu aku seperti kembali ke masa dimana aku menghadapi ujian tersebut lalu bangkit dengan segenap kekuatan yang Allah limpahkan.

Selengkapnya akan kutuangkan dalam karya tulis yang insha Allah akan menjadi sebuah buku, yang harapanku bisa membawa kebaikan, keberkahan serta manfaat bagi orang-orang yang berkenan untuk membacanya. Judulnya sangat menarik, tapi tak kusebut disini agar nanti menjadi sebuah kejutan. Karena aku senang kejutan-kejutan , buku ini akan mengisahkan bagaimana proses serta lika-liku hidupku dalam menggapai hijrah menuju kepada Allah. Maka nantikan buku ku yang masih dalam berproses.

Setelah aku maju, pemateri memanggil satu per satu peserta berikutnya untuk menjelaskan sinopsis masing-masing. Sinopsis para peserta tersebut sangat luar biasa dengan cover yang telah didesign dengan sedemikian rupa. Kemudian setelah itu para peserta mempunyai tugas baru sebagai PR untuk melanjutkan sinopsis hingga rampung yang deadlinenya pada 19 Desember bulan depan.

Waktu yang diberikan adalah sebulan dari sekarang, antara bahagia dan was-was untuk tugas kali ini, tapi semoga dengan adanya deadline maka para peserta bisa memacu semangat untuk menyelesaikan tulisannya menjadi sebuah buku yang siap dikonsumsi publik.

Kami sebagai peserta mengucapkan banyak terimakasih kepada para pemateri yakni bapak Murman dan Pak Muhammad Ikhsan yang telah mengorbankan banyak waktu dan tenaga untuk memberikan materi tentang kepenulisan serta motivasi-motivasi sangat luar biasa. Serta terimakasih juga kepada semua panitia yang telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyukseskan acara sagusabu Aceh 1. Harapannya akan menyusul kegiatan sagusabu berikutnya diadakan di Aceh dengan peserta lebih banyak lagi hingga melahirkan banyak karya tulis yang membawa dampak positif untuk pendidikan Indonesia. Semoga apa yang telah diberikan dibalas oleh Allah dengan kebaikan yang berlimpah. Amiin

Aceh, Nov 2017

Sarah Sulaiman