Mulai malam ini para guru itu sedang menyibukkan diri untuk belajar bersama. Mereka belajar tahsin dan mencoba untuk tahfdz. Melalui sebuah kesepakatan untuk maju bersama demi anak didik generasi masa depan bangsa.

Setelah beberapa waktu lalu berhasil menyelenggarakan wisuda tahfidz akbar, kini para guru menyingsingkan lengan baju, mengikrarkan diri untuk tidak mau ketinggalan dengan perubahan zaman.

Dalam hal tahfidz al-qur’an, tentu ada motivasi tersendiri. Begitu mulianya kitab suci itu. Sehingga kali ini bersama-sama bergerak dan bertekad untuk memberantas buta huruf al-qur’an pada peserta didik.

Jika zaman telah menuntut guru untuk mampu menghafal sekian juz, tentu itu menjadi sebuah tantangan yang sangat menggiurkan. Keberhasilan dalam menghafal, apalagi dengan mengamalkannya dalam kehidupan, tentu akan membawa pencerahan dalam hidup.

Seperti juga tren yang sedang terjadi. Anak kecil sejak usia dini sudah dibimbing untuk bisa menghafal al-qur’an. Tentu sebagai orang tua dan guru, kita tidak boleh katinggalan, apalagi jika sampai tidak peduli dengan perubahan yang sedang terjadi itu, pasti akan merugi.

Oleh karenanya, berdasar kesepakatan bersama, para guru sepakat untuk meningkatkan kemampuan tahfidznya.