Banyak orang yuang mudah bersedih manakala dia tertimpa musibah. Padahal setiap orang pasti pernah tertimpa musibah. Baik ringan maupun berat, musibah akan menghampiri setiap insan. Karena hal yang demikian itu sudah dikehendaki oleh Sang Pengatur Kehidupan. Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa. Allah swt.

Ketika mendapai musibah, tidak seharusnya terlalu bersedih. Terima saja dengan gembira, karena dengan diberinya musibah itu, sesungguhnya Allah sedang melihat seberapa Tangguh makhluk yang bernama manusia. Maka hal yang perlu dilakukan adalah menerima musibah tersebut sebagai peringatan Allah kepada manusia.

Lalu, ada beberapa hal yang membuat musibah itu terasa ringan. Seperti, pertama, menunggu pahala dan ganjaran dari sisi Allah. Hal ini difirmankan; “Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”

Kedua. Melihat orang lain yang mendapat musibah.”Seandainya bukan karena banyak orang disekitarku yang menanggapi saudara-saudara mereka, pastilah aku akan bunuh diri”. Ketiga. Musibah yang menimpa diri kita itu jauh lebih ringan dibanding dengan yang menimpa orang lain.

Sedangkan yang keempat, bahwa musibah ini menimpa hal-hal yang berkaitan dengan dunia saja, bukan agama. Selanjutnya adalah dengan melakukan ubudiyah dalam sebuah kepasrahan pada saat-saat tertekan, terkadangh lebih agung jika disbanding dengan yang dilakukan pada saat-saat Bahagia.

Dan yang ke enam, yakni tidak perlu menyiapkan seperangkat alat pendeteksi yang berguna untuk menghindari musibah itu terjadi.

Wallahu a’lam.

Salam literasi.

Yanggong, 17-3-23