L Lawliet

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

DIY

DIY

Tiga tahun berlalu,Umurku sudah menggapai 15 tahun.Masih bingung untuk memilih tujuanku sendiri.Alasannya mungkin aku begitu tergantung pada orang tuaku.Anak perempuan yang terus diatur jalannya,begitu dijaga dan dilindungi oleh kedua orang tuaku adalah hal yang paling aku syukuri dalam hidupku karena didikan yang mereka berikan,aku tidak menjadi seorang maniak yang hobi keluar rumah.Tapi di samping itu,ada kekurangannya juga.Sulit berkomunikasi,sulit menemukan teman bahkan bergaul dan takut menghadapi tantangan karena merasa akan ada yang menangkis semua ketakutan itu.Begitulah yang kurasakan saat ini.Memasuki sekolah SMA dan bertemu dengan teman baru bukanlah hal yang mudah bagiku.Bersembunyi adalah keahlianku,aku begitu takut dan sulit untuk mengontrol diriku sendiri.Terkadang rasa itu akan muncul jika aku berhadapan dengan orang baru.Terkadang teman –teman sering merasa salah faham denganku.Kesulitan untuk tersenyum sedikit saja mereka akan salah faham apalagi kalau memanlingkan wajah mereka akan berfikir aku ini adalah orang yang sombong padahal aku tidak bisa melakukannya dengan orang baru.Kesulitan beradaptasi di lingkungan baru juga salah satu faktor itu.Aku terus saja merasa bingung dengan apa yang harus kulakukan untuk membuat mereka faham.

Penyakitku yang lain adalah menjauh ketika didekati.Ketika banyak orang yang mendekat kearahku,aku malah merasa tak nyaman dan memilih untuk pergi.I love to being alone.Mengapa? karena kesunyian dan kesendirian adalah sebagian dari hidupku.Di saat orang lain terus saja berkumpul bersama,aku malah mencari tempat yang sunyi mengikuti aliran angin yang berhembus dan mendengarkan suaranya.Suasana itu membuatku nyaman sendirian.Dan disaat itu juga aku benci untuk didekati.Cukup jangan hiraukan aku dan biarkan aku menikmatinya.Sekalipun aku tak akan pernah menceritakan kesulitan,kebahagiaan yang kurasakan.Sedih maupun senang ku tanggung sendiri.Seseorang pernah berkata “jika kalian berpikir bahwa pendiam itu adalah orang yang sabar kalian salah! Mereka jauh dari kata penyabar.Menyembunyikan semuanya sendiri dan dipendam dalam hati itu lebih menyakitkan.begitulah seorang pendiam menjalani hidupnya sendiri”.Saat mendengarnya aku merasa ingin menangis karena aku merasakannya sendiri.Mereka yang kusebut sebagai teman terus saja memotivasiku untuk berubah tapi aku rasa tak akan bisa karena itu sudah kumiliki sejak aku kecil.Penyakit lainnya kesulitan untuk berbicara di depan orang banyak.Saat latihan akan terasa mudah,tapi disaat berdiri di depan orang lain suaraku tidak akan keluar.Mungkin diantara kalian ada yang pernah merasakannya.Keringat bercucuran,mulut terkunci,detak jantung yang meningkat saat melihat beribu pasang mata tertuju padamu.Aku begitu takut untuk menghadapi kenyataan dan tantangan yang ada dihadapanku.

Hobi ku tidak banyak,aku hanya memiliki beberapa hobi yang dapat dihitung dengan jari.Bermain keyboard dan juga membuat cerpen adalah hobi yang paling kusukai.Alasannya karena melalui media itu aku bisa mencurahkan perasaanku yang sesungguhnya,perasaan yang tak bisa kuungkapkan pada mereka bisa kuceritakan pada benda mati.Di saat aku merasa sedih,kedua kegiatan itu membuatku merasa lebih tenang dan melupakan segalannya yang membuatku merasa sedih.Alunan melodi yang kumainkan membuatku merasa tenang.Mungkin bisa dikatakan aku telah menyatu pada melodi.Disaat jam kosong,aku memainkan melodi yang terdengar secara langsung di telingaku.Saat menulis cerpen itu aku telah merasa mengungkapkan segala yang kurasakan tanpa harus membicarakannya lewat mulut tapi menceritakannya lewat hati tertuang dalam secarik kertas jadi jangan heran jika aku lebih menyukai dan memilih untuk fokus pada dua kegiatan ini.Aku hanya memiliki satu pendengar yang baik,guruku.Guru yang selalu ada dihadapanku,yang selalu memotivasiku dan tidak pernah melarangku untuk mengunjungi ruangannya demi memainkan Keyboard di saat aku sedang sedih atau memerlukan teman.Beliau terus mendengarkan ceritaku,selalu membuatku tenang sama seperti saat aku sedang memainkan melodi atau menulis cerpen.Satu-satunya guru yang selalu bisa mengerti yang kurasakan.Aku begitu menghormatinya.Beliau sudah seperti ayah kedua bagiku.Disaat orang lain menyuruhku untuk berubah,Beliau hanya mengatakan “Jika kamu merasa kesepian,datanglah kemari dan mainkan melodi itu jika itu membuatmu merasa senang!”Lakukanlah jika itu adalah pilihanmu,jangan menunggu pendapat orang lain.Buktikan bahwa kamu bisa berdiri dan melakukannya sendiri.

*DIY (Do It Yourself) artinya lakukanlah sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mampu menuangkan perasaan kedalam sebuah tulisan adalah hal yang luar biasa.

06 Sep
Balas

terima kasih pendapatnya kak...

06 Sep



search

New Post