L Lawliet

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LANTUNAN DOA EMAN

LANTUNAN DOA EMAN

Aku hanya bisa membisu melihat keadaannya yang kian hari kian memburuk.Seperti bunga yang kelihangan mahkotanya,senyum yang kulihat saat itu tak pernah terpancar lagi diwajahnya.Masih teringat wajah yang manis sedang melenggak lenggokkan pinggulnya diiringi suara gendang yang menggebu-gebu.Ya tuhan,kenapa engkau memberinya cobaan seperti ini? Siapa lagi yang akan engkau sengsarakan?Engkau telah memanggil ibuku,kemudian Ayahku dalam pangkuan-Mu.Lalu apalagi sekarang?apa setelah merenggut mereka dariku,engkau masih belum puas Ya-Rabb?.Aku sudah mengikhlaskan orang tuakku bersama-Mu tapi tidak dengannya,ia masih muda masih banyak yang harus ia hadapi.Mohon jangan kau renggut lagi apa yang sudah menjadi milikku saat ini,kebahagiaanku!

" Sebagai gantinya kau boleh mengambil aku!"Diucapkannya doa itu dalam tangis kepedihan.Tapi sepertinya tuhan tidak mengabulkan doa Eman.Keadaan Santi semakin memburuk.Tangannya terus bergemetar,mulutnya seakan ingin mengucapkan sesuatu tapi suaranya perlahan-lahan tenggelam dan menciut.Eman mendekapnya.Santi berbisik ditelinga Eman"Aku...Aku... ingin Me..Me..menari untuk yang terakhir kalinya" Eman berderai air mata setelah mendengar permintaan terakhir Santi.Ia pun mewujudkannnya.Telah disiapkan alat musik dan segala perlengkapannya dalam sekejap di Teras rumah.Dibawanya Santi yang mengenakan pakaian adat dengan kain selendang di pinggulnya.Gendang dimainkan,Santi pun menari walau tidak sebagus penampilannya tapi Santi tetap hikmat melakukannya hingga gendang berhenti dimainkan.

Santi tersenyum.Melihat itu,Eman merasa sangat bahagia karena bisa melihat kembali senyuman manis dari Santi.Tapi Eman terlupa akan satu hal bahwa itu adalah saat terakhirnya bersama Santi.Santi merasa lemas dan terjatuh.Eman menurunkan gendangnya dan mendekap Santi.Santi hanya tersenyum walau Ia sedang kesakitan."Sepertinya aku tidak bisa menari lagi dihadapanmu seperti yang kujanjikan dulu,aku tak bisa selamanya disisimu menemanimu hingga kita tua nanti ma...maafkan aku jika aku tidak bisa menepatinya"Eman tak mengucapkan sepatah katapun ia hanya bisa menangis dan terus menangis melihat kepergian orang yang dicintainya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bersabarlah. Dengan bersabar Tuhan akan menguatkannya.

03 Aug
Balas

Sedih .. :'(

05 Aug
Balas

terinspirasi dari salah satu cerpen..setelah mendengarnya beberapa kata langsung muncul di benak saya kemudian disusun sedemikian rupa hingga menjadi cerpen

07 Aug



search

New Post