Masa kecilku terbilang cukup menyenangkan.Mengapa?karena saat itu aku belum mengenal yang namanya handphone,gadget dan sebagainya.Tinggal di lingkungan pedesaan membuatku bersyukur. di masa itu,banyak permainan yang cukup menyenangkan yang bisa dimainkan.Di desaku,aku dan juga anak-anak sebayaku sering bermain petak umpet,injak-injak gunung,bola beklan,karet.Bahkan dulu juga ada yang disebut dengan permainan "Yuble".Memang sederhana tapi menyenangkan.Permainan yuble hanya menggunakan karet gelang yang dirangkai menjadi satu.Caranya? sangat mudah,ada dua orang yang memegang ujung karet kemudian memutar karet yuble tersebut dan yang lainnya hanya perlu melompat di dalam karet yang sedang berputar.Menyenangkan bukan?

Berbeda dengan anak kecil zaman sekarang.Mereka telah mengenal yang namanya zaman modernisasi,mencoba hal-hal baru dan melupakan yang lama.Anak kecil zaman sekarang lebih suka memegang handphone dan gadget dibandingkan dengan bola beklan dan juga seutas karet.Bermain game tak kenal waktu.Di desaku juga seperti itu,tidak ada lagi yang terlihat memainkan congklak dan permainan lainnya ditambah lagi lahan yang pernah kujadikan tempat bermain "asing"sudah digusur dan dijadikan lahan bagi rel kereta api.Anak kecil itu merasa bahagia hanya dengan memegang sebuah persegi panjang yang bercahaya. Sampai saat ini aku bahkan belum mempunyai yang namanya handphone pribadi.Jika ada keperluan mendesak aku hanya meminjam handphone milik oraang tuaku.Di zaman modern ini sangat jarang orang yang tidak memiliki handphone sepertiku.Sampai salah seorang teman bertanya padaku seperti ini" Kenapa kamu tidak punya HP? padahal orang tuamu itu PNS,kepala sekolah,punya uang yang banyak itu pasti cukup untuk meberimu sebuah handphone.Jika itu aku,aku akan memintanya untuk membeli sebuah HP." Aku hanya bisa menjawab "aku hanya mengikuti jalan yang ditentukan oleh orang tuaku".Orang tuaku berkata "belum saatnya,jika sudah saatnya mama' akan meberikannya padamu" dan aku tidak masalah akan hal itu.Aku hanya perlu menunggu sampai orang tuaku berkata "Boleh."

=Selesai=