L Lawliet

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MUKENA TITIPAN EMAK

MUKENA TITIPAN EMAK

Kata orang “roda pasti berputar” ada saat dimana yang miskin menjadi kaya dan yang kaya akan menjadi miskin.Tapi beda halnya dengan Lela.Menurutnya itu hanya pepatah belaka. Bumi di mana umat manusia memijakkan kakinya adalah tempat di mana Lela harus merasakan pahitnya kehidupan.Putus sekolah,hidup di daerah kumuh,latar belakang keluarga yang tidak memadai. “Apa ini yang dinamakan keadilan?” desahnya di dalam hati.Emak yang hanya seorang tukang cuci keliling tidak akan bisa menghidupinya ditambah lagi dengan adik Lela yang baru saja berusia 3 tahun.Yang dilakukan hanya menunggu Emak pulang dari kampung sebelah.

“Aduh di mana Emak ini,aku sudah lapar!!” ucapnya dengan sedikit meninggikan suara. Setelah menunggu Emak datang dengan membawa sebuah baskom besar berisi pakaian kotor dari kampung sebelah. “Lela,tolong bantu Emak bawa cuciannya.”pintanya dengan nada memelas. “Aduh emak darimana saja, tau nggak sih mak aku tuh udah lapar pengen makan.” Lela kembali meninggikan suaranya hingga tetangga mendengar keluhannya. “Maafkan emak nak,tadi emak harus keliling seluruh kampung untuk mencari pelanggan makanya emak lama.”Lela tetap kesal walaupun emak sudah menjelaskan semuanya,bahkan setelah makanpun ia terus saja mengeluh dan mengeluh “emak,mukena Lela udah bolong nih beliin yang baru dong soalnya Lela malu sama teman-teman nanti Lela di ejek satu sekolah karena nggak mampu beli yang baru.”Emak Lela terlihat bingung harus bagaimana karena saat ini ia tidak memiliki uang lagi,habis untuk makan. “Aduh,maafkan emak nak tapi kali ini emak tidak bisa membelikan kamu mukena yang baru soalnya ibu nggak punya uang lagi,tadi habis untuk beli makanan.Lela terlihat begitu kesal hingga memaki emaknya sendiri “Emak mah kalau minta beli ini aja nggak dikasih,kalau gitu Lela nggak usah Shalat di Masjid lagi mulai sekarang.” Emak melanjutkan penjelasannya.. “kok gitu sih nak,emak janji bakal beliin kamu mukena baru,tapi bukan se..” belum sempat emak lela menyelesaikan kalimatnya,Lela menyela “Ah sudahlah mak,Lela nggak butuh lagi penjelasan emak...Lela ingin tidur..Lela capek.” Meninggalkan emaknya yang sedang beristirahat di teras dan menutup pintu dengan kuat.Emak hanya bisa bersabar menghadapi Lela,anak sulungnya.

Keesokan harinya pukul 6 pagi, emak Lela sudah bersiap untuk mengantarkan cucian ke rumah warga di kampung sebelah. “La,Lela bangun nak ini sudah pagi.” Tapi tak ada respon dari Lela.Emak kembali memakluminya karena ini bukan kesalahan Lela tapi kesalahannya.Emak Lela bekerja keras,membanting tulang demi mendapatkan uang untuk membeli mukena baru bagi Lela.Sedangkan Lela hanya bersantai di rumah,makan lalu tidur begitu seterusnya hingga Lela menjadi orang yang pemalas dan tidak ingin berusaha.Uang yang dikumpulkan emak telah terkumpul sedikit demi sedikit tapi tentu saja ia belum cukup untuk membeli sebuah mukena baru.Ia bahkan bekerja selama 24 jam untuk mendapatkan upah lebih.Emak tak pernah mengeluh bahkan disaat sakitpun ia tetap berusaha dan bekerja keras.Itu hanya untuk anaknya yang begitu ia cintai lebih dari hidupnya sendiri.Sehabis kerja,ia bahkan masih menyempatkan untuk memasak,membersihkan rumah semua ia kerjakan tanpa mengeluh sedikitpun.Kasih sayang seorang ibu memang tak pernah tergantikan seumur hidup.Lela tidak mengerti dengan perjuangan ibunya,kembali menagih janji emak katanya mau beliin aku mukena baru?mana mak?mana?” pintanya dengan tak sabaran. “Sabar nak,uangnya belum cukup buat beliin kamu mukena baru..nanti kalo uangnya udah cukup pasti ibu kasih mukena barunya yah!”tapi Lela tak terima penjelasan emaknya,ia malah kesal “Sabar sabar...selama ini Lela udah bersabar mak tapi apa yang Lela dapat?nggak ada mak,nggak ada!!seandainya aja bapak nggak ninggalin kita lebih dulu kita nggak bakal sengsara kayak gini mak!”Perkataan Lela membuat emaknya sedih hingga jatuh sakit.Lela tidak ingin tahu dan tidak peduli tentang kesehatan emaknya seperti apa.Yang dia pikirkan hanya mukena,mukena dan mukena.Disaat emaknya jatuh sakit,Lela tetap menyuruhnya untuk bekerja mencari uang hingga bisa membelikannya sebuah mukena baru. “Aduh mak jangan malas-malasan gini dong mak!bangun dong emak kan harus kerja sama cari duit,ayo dong mak cepetan.” Karena merasa kasihan dengan Lela,emak memaksakan untuk bangun dan bekerja walaupun sedang sakit keras.Pukul 7 malam,emak bahkan belum pulang juga.Lela merasa begitu khawatir.Saat ingin mencari emaknya,salah seorang datang ke rumah Lela dengan begitu panik untuk menyampaikan bahwa emaknya mengalami kecelakaan dan dibawa ke RS jati raya.Lela yang mendengar itu langsung berangkat ke tempat tersebut namun sayang, ia terlambat tiba disana. Emak telah di panggil menghadap Ilahi. Beliau hanya menitipkan pesan untuk Lela melewati salah seorang warga yang berisi “Mukenanya ada di lemari emak, kamu pakai ya ke Masjid”. Air mata jatuh membasahi pipi Lela saat melihat Mukena titipan emak, penyesalan hanya muncul di akhir bukan diawal.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post