Sepulang liburan kerongkongan kurang enak, hal ini menunjukkan saya mendapat gejala influensa. Saya pernah baca bahwa obat influensa belum ada ditemukan, yang diberikan dokter adalah obat supaya kita banyak istirahat.

Setelah membaca resep Dr. Zaidul Akbar, saya mencoba untuk mempraktekkan membuat infused water untuk mengobati influensa. Setiap malam saya ambil satu buah jeruk nipis, dicuci bersih, diiris tipis, biji dikeluarkan, dimasukkan ke botol tuperware isi 250 mL, ditambahkan air minum sepenuhnya, diletakkan di dalam kulkas. Pagi hari botol dikeluarkan dari kulkas, tapi minuman tidak lansung dikonsumsi karena masih dingin. Saya minum air panas terlebih dahulu, setelah infused water suhunya sudah menyamai suhu normal baru saya minum bertahap sampai habis. Minuman infused water harus habis 12 jam dari proses pembuatannya. Setiap malam saya membuat infused water, karena takut perut terlalu asam, saya menambahkan kurma kedalam infused water. Setiap hari saya konsumsi dan habiskan sebotol infused water sampai jam 09.00, setelah itu saya baru makan pagi. Setelah seminggu konsumsi infused water perubahan yang terasa tenggorokan terasa bersih, tidak terasa lapar sampai jam 09.00, dan perut lebih kecil. Keberhasilan saya konsumsi infused water saya ceritakan ke siswa dan saya menyarankan siswa mengkomsumsi minimal satu kali seminggu. Untuk memotivasi siswa saya tugaskan mereka mencari manfaat infused water di google dan menguji sifat infused water dengan alat uji elektrolit. Selain manfaat untuk kesehatan bagi siswa juga mengurangi pembuangan sampah plastic yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Infused water bermanfaat untuk kesehatan, mengurangi pencemaran lingkungan dan menghindari siswa membeli minuman siap saji yang mengandung pemanis penyebab penyakit diabetes.