Medina Siti Almunawaroh, M.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

PEMANFAATKAN SUMBER DAYA SUAKA MARGASATWA PULAU RAMBUT-KEPULAUAN SERIBU SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI

I. Pendahuluan

Hakikat pembelajaran Biologi adalah proses, produk, sikap dan teknologi. Biologi sebagai produk dan proses sains merupakan ilmu pengetahuan yang terstruktur, diperoleh melalui proses aktif, dinamis, dan eksploratif. Hasil belajarnya menitikberatkan pada proses belajar penemuan. Siswa dilatih untuk mampu berpikir kritis, logis dan sistematis menjadi diri sendiri dan belajar bekerja sama, memiliki ketrampilan bekerja ilmiah, komunikasi, serta ketrampilan sosial (Rustaman, 2011).

Pada kurikulum 2013 mata pelajaran Biologi Kelas X , memuat Kompetensi dasar Pengetahuan 3.2. yaitu Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di indonesia beserta ancaman dan pelestariannya, 3.10. tentang Menganalisis komponen-komponen ekosstem dan interaksi antar komponen tersebut, 3.11. Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampaknya bagi kehidupan. Melalui model pembelajaran projek based learning ( PJBL) ketiga materi tersebut dapat diajarkan kepada siswa/ siswi kelas x dengan mengajak mereka melakukan kegiatan langsung di lapangan.

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengumpulkan informasi tentang pemanfaatan konservasi Pulau Rambut kepulauan seribu dalam menunjang proses pembelajaran biologi bebasis projek. Dengan mengetahui potensi pemanfaatan konservasi pulau rambut diharapkan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran yang menyenangkan.

Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have) . Namun secara bijaksana (wise use). Ide ini ditemukan oleh TheodoreRoosvelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi cultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang.

Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dar segi ekologi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang. Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut:

1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusiadalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American dictionary).

2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall,1982)

3. Koservasi merupakan management udara, air, tanah, mineral ke organism hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan mananusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan management adalah serveu, penelitian, administrasi, preservasi,pendidikan, pemanfaatan, dan latihan, (IUCN 1968)

4. Konservasi adalah management penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang.Untuk itu kita sebagai generasi penerus perlu memahami betapa pentingnya keberadaanalam untuk kelangsungan makhluk hidup yang ada didalamnya, bukan hanya manusia yangmembutuhkan alam untuk mempertahankan kehidupan, tetapi kehidupan keanekaragan hayatiyang lainpun tergantung pada alam yang tersedia. Keseimbangan alam akan tercipta jika kita bisa hidup berdampingan satu sama lain (komponen biotic dan abiotik) saling menjaga demi kelangsungan hidup bersama

II. Suaka Margasatwa Pulau Rambut

Suaka Margasatwa Pulau Rambut merupakan kawasan suaka alam dengan ciri khas sebagai habitat mangrove dan habitat burung khususnya jenis-jenis burung merandai dan beberapa burung migran seperti bluwok (Mycteria nicerea). Suaka margasatwa ini terkategori ke dalam ekosistem lahan basah (Wetland ), dan masuk dalam pengelolaan ekosistem essensial sesuai dalam Inpres 03 Tahun 2010 tentang Pembangunan Yang Berkeadilan.

III. DISKRIPSI KAWASAN

A. Letak Geografis dan Administratif

Secara geografis, Suaka Margasatwa Pulau Rambut terletak pada 106,5 o 41’ 30” BT dan 5,5 o 58’ 30” LS. Berdasarkan administrasi pemerintahan, kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut terletak di Kelurahan Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kotamadya Kepulauan Seribu.

B. Sejarah Kawasan dan Progres Pengukuhan

Pulau Rambut diusulkan penetapannya sebagai kawasan konservasi pertama kali oleh Direktur Kebon Raya Bogor kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jakarta dengan status berupa cagar alam. Alasan penting yang mendasari usulan tersebut adalah dalam rangka melindungi berbagai jenis burung air yang banyak terdapat di pulau tersebut.

Pulau Rambut ditetapkan secara resmi sebagai cagar alam melalui Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 7 tanggal 3 Mei 1937 dengan luas kawasan sebesar 20 ha. Dalam perkembangannya, kondisi Cagar Alam Pulau Rambut terus berubah, mengalami kerusakan pada vegatasi mangrove yang disebabkan oleh sampah organik maupun anorganik serta terdapat indikasi berkurangnya jenis burung dan populasi mamalia jenis kalong (Pterus vampyrus). Selanjutnya pada tahun 1999 terjadi perubahan status dari cagar alam menjadi suaka margasatwa yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 275/Kpts-II/1999 tertanggal 7 Mei 1999 tentang perubahan status Cagar Alam Pulau Rambut menjadi Suaka Margasatwa Pulau Rambut dengan luas 90 ha yang terdiri dari 45 ha daratan dan 45 ha perairan.

Pulau Rambut adalah bagian dari kawasan konservasi di DKI Jakarta dikelola oleh Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) sebagai kawasan Suaka Margasatwa yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk fungsi pendidikan, penelitian, observasi atau wisata alam terbatas.

C. Potensi Kawasan

1. Keanekaragaman Fauna

Suaka Margasatwa Pulau Rambut memiliki tingkat keanekaragaman tinggi khususnya untuk jenis burung. Penguni utama pulau Rambut adalah jenis-jenis burung air yang sebagian besar menetap di Pulau Rambut sepanjang tahun. Sebanyak 26 jenis burung air dapatditemukan di lokasi ini dari total 61 spesies burung yang ada .

Pada keadaan biasa, diperkirakan sekitar 20.000 burung hidup di pulau ini. Di bulan Maret sampai September, jumlah itu meningkat menjadi hingga 50.000 burung. Burung-burung itu diperkirakan datang dari Australia. Dengan kekayaan dan keanekaragaman jenis burung yang singgah di Pulau ini sering kali Pulau Rambut disebut dengan “Pulau Surga Burung (Rambut Island of Sanctuary Birds)"

Adapun jenis burung yang terdapat di suaka margasatwa ini seperti cangak abu (Ardea cinerea), pecuk ular (Anhinga melanogaster), bluwok (Mycteria cinerea), kowak malam (Nycticorax nicticorax), cangak merah (Ardea purpurea), kuntul besar (Egretta alba), kuntul kecil (Egretta garzetta), kuntul sedang (Egretta intermedia), kuntul karang (Egretta sacra), dan kuntul kerbau (Bubulcus ibis) roko-roko (Plegadis falcinellus) pelatuk besi (Threskiornis melanocephalus) dan sebagainya

Pulau Rambut juga merupakan satu-satunya lokasi berbiak populasi Bangau Bluwok yang merupakan salah satu bangau paling terancam punah di dunia dengan status rentan.Pulau rambut juga terkadang dikunjungi oleh jenis burung migrant sepertiSikatan emas (Ficedula zanthopygia) , Alap-alap Wallet (Falco subbuteo) dan Bubut- pacar Jambul (Clamator coromandus).

Selain jenis-jenis satwa liar yang disebutkan di atas pulau rambut juga terdapat berbagai jenis kupu-kupu dan serangga yang hingga saat ini belum dilakukan pengidentifikasian.Pulau rambut juga dihuni oleh keluarga reptil seperti Biawak (Varanus salvator ), Tokek (Gecko gecko), Ular sanca (Phyton reticulatus), Ular cincin

emas(Boiga dendrophylla), Kadal (Mabouya multifasciata). Satu-satunya jenis mamalia yang menghuni kawasan ini adalah kalong (Pteropus vampyrus).

Ular cincin emas(Boiga dendrophylla) bluwok (Mycteria nicerea)

Di daerah pantai berpasir sebelah Timur dan di Selatan kadang dijumpai adanya Penyu Hijau (Chelonia mydas) yang mendarat untuk bertelur, namun adanya predator seperti Biawak seringkali mengakibatkan telur yang telah diletakkan habis dimangsa.

2. Keanekaragaman Flora

Suaka Margasatwa Pulau Rambut terdiri dari tiga tipe ekosistem hutan yaitu

a. Hutan Pantai

Vegetasi ini terletak dibagian selatan dan timur dengan ketebalan kurang lebih 20m dan luas 1,82 Ha . Daerah ini terdiri dari vegetasiyang kebanyakan semak dan tumbuhan yang kurang rapat memiliki ketinggian 5hingga 10 meter. Pada tahun 1984 di daerah hutan pantai diintroduksi jenis Akasia dan Lamtoro untuk mengatasi abrasi yang disebabkan oleh hempasan angin dangelombang . Di hutan pantai yang berpasir dapat ditemukan tumbuhan semak , perdu sertarumput-rumputan Daerah ini didominasi oleh Therespesia populnea dan Acasia Auriculiformis. Jenis lain yang mudah dikenal adalah daun Barah ( Ipomoea pescaprae), rumput lari-lari (Spinifex littoreus), gelang laut (Sesuvium portulascastrum) , Seruni (Wedelia biflora), Babakoan (Scaevola frutescens), Sundelmalam (Clerodendron inerme), rumput tembagan ( Ischaemum muticum) , pohonketapang (Terminalia catapa) serta pandan (Pandanus tectorius) . Di atas daerah pasang surut dapat dijumpai pohon waru laut (Thespesia populnea), waru (Hibiscustilliaceus), cemara laut (Casuarinae equisetifolia), Centigi ( Pemphis acidula), Bidara(Ximenia Americana), entong-entongan (Opuntia vulgaris) dan tanjang ( Lumnitzeraracemosa)

Rumput lari-lari (Spinifex littoreus)

b. Hutan Sekunder Campuran

Tipe hutan sekunder campuran ini ditumbuhi oleh pohon-pohon yang tinggi diantaranya adalah jeruk kingkit (Triphasia tripolia), kepuh (Sterculia foetida), kesambi (Schleichera oleosa), kayu hitam (Diospyros maritima), mengkudu (Morinda citrifolia), soka (Ixora timorensis), dan ketapang (Terminalia catappa), Bintaro (Cerbera manghas), Kiribut ( Diospyro smaritima), Permot ( Passiflora foetida), Melinjo (Gnetum gnemon), Mindi (Melia azedirach), Saga hutan( Adenanthera pavonina), mangkokan (Acalphya indica) , Koreak (Guettarda speciosa), Nyamplung (Calophyllum inophyllum), Lada ( Piper betle), Asam jawa(Tamarindus indica), sawo kecik (Manilkara kauki), Bunga kupu-kupu ( Bauhinia sp.) dan papaya (Carica papaya). Vegetasi yang merambat yang dapat ditemukan di daerah ini adalah gambir laut (Clerodendron inerme) , oyot ubi(Dioscorea bulbifera) dan sundel malam (Ipomoea longiflora).

Pohon jeruk kingkit (Triphasia trifolia)

c. Hutan Mangrove.

Hutan mangrove dengan luas 13,26 ha terletak pada bagian timur melingkari pulau hingga Timur Laut, Utara , dan bagian Barat Laut. Bagian Timur merupakan hutan mangrove strata dengan ketinggian antara 8-10m.

Di bagian Timur merupakan hutan mangrove yang rusak dengan luas 7,70 ha. Pada bagian Utara dekat pantai ditumbuhi bakau (Rhizopora mucronata ), makin ke bagian dalam bercampur dengan pasir-pasir (Ceriopstagal). Di bagian dalam terdapat asosiasi Ceriops taga, bola-bola (Xylocarpus granatum), Scyphipora hydrophyllaceae. Pada bagian barat terdapat komunitas tumbuhan yangdidominasi oleh Ceriops tagal , Rhizopora mucronata

Pada tahun 2002 terjadi kerusakan hutan mangrove pada bagian Barat dengan luas kurang lebih 0,5 ha tanpa penyebab yang pasti. Kerusakan ini ditandai dengan mengeringnya pohon-pohon bakau yang ada. Bagian tengah pulau yang tanahnya agak tinggi ditumbuhi hutan sekunder campuran dengan luas 19,73 ha. Daerah ini dikuasai oleh komunitas Sterculia foetida , Dyxoxylum caulostachyum. Ketinggian vegetasi antara 20-30m , terdiri dari 3 strata penting yaitu pohon emergen yang didominasi oleh jenis kepuh (Sterculia foetida) dengan ketinggian 25-30m. Pada strata tajuk atas dengan ketinggian vegetasi 20-25m didominasi oleh pohon kresek (Ficus timorensi) dan kedoya (Dyxoxylum caulostachyum) dan pada strata semak di dominasi oleh kingkit Triphasia trifolia) .

Akar penyangga Rhizopora mucronata

kerusakan hutan mangrove

Akar pasak Avicennia

D. Ancaman

Jika dilihat dari letak geografis Pulau Rambut yang dekat dengan daratan Pulau Jawa maka Pualau Rambut dalam ancaman kerusakan yang berdampak pada kelestarian flora dan fauna yang ada di dalamnya bahkan di pantai sekitarnya. Melihat kondisi tersebut beberapa ancaman yang dapat mengganggu bahkan merusak Pulau Rambut antara lain :

1. Sampah

Sampah yang ada di Pulau Rambut berasal dari masuknya aliran sungai Cisadane dan sungai Ciliwung yang membawa sampah sampai ke laut dan terbawa arus sampai di Pulau Rambut. Masuknya sampah di Pulau Rambut akan sangat banyak apabila di daratan Pulau Jawa (Jakarta dan Tangerang) terjadi hujan yang berdampak pada semakin banyaknya sampah yang masuk ke laut diperparah lagi jika laut sedang pasang sehingga banyak sampah masuk lebih ke dalam Pulau Rambut. Dan ketika laut surut sampah tersebut tertahan diantara akar hutan mangrove. Sampah yang masuk tersebut antara lain sterefoam, botol plastik, berbagai jenis karet (sandal jepit, ban bekas dll).

Selain yang berasal dari laut, banyak juga sampah yang berasal dari pengunjung yang datang ke Pulau Rambut membawa kantong makanan dan botol minuman.

Gambar sampah disela-sela akar Mangrove

2. Kegiatan Nelayan

Kegiatan nelayan disekitar Pulau rambut berdampak pada kerusakan terumbu karang dan tercemarnya pantai Pulau Rambut oleh minyak (solar) dari perahu yang beraktifitas di sekitar pulau. Dan tumpahan minyak jika masuk ke dalam Pulau Rambut akan menempel pada akar-akar pohon bakau yang dapat menyebabkan kematian hutan mangrove dan fauna disekitarnya bahkan berdampak langsung terhadap burung-burung penghuni pohon yang ada di hutan mangrove.

3. Kegiatan Pariswisata

Banyaknya jumlah pengunjung yang masuk ke pulau Rambut dapat mengganggu fauna yang ada, terutama burung-burung yang sedang berkembangbiak, mereka terganggu bahkan stress dan pergi dari pulau. Pengunjung memang dibatasi perpekan hanya 200 orang, namun kadang bisa lebih dan susah dikendalikan.

4. Ombak

Kerusakan hutan mangrove berdampak pula terhadap kerusakan pantai Pulau Rambut yaitu akibat gerusan ombak (abrasi), dampak abrasi sampai hampir sepanjang 100m di bagian Timur.

E. Usaha-usaha mengurangi ancaman

Usaha BKSDA DKI untuk melestarikan Pulau Rambut antara lain :

1. Membuka program penanaman bakau oleh pelajar , mahasiswa, dan LSM Lingkungan

2. Pembatasan pengunjung dalam hal ini BKSDA DKI membatasi pengunjung 200 orang perbulan

3. Pembuatan pemecah ombak, ini berhasil mengurangi abrasi pantai daerah Timur dan Selatan, namun daerah Timur dengan adanya pemecah ombak ini banyak sampah dan minyak tertahan.

Pemecah ombak pantai Utara Pemecah ombak pantai Timur

IV. PENUTUP

Dengan melihat pentingnya peranan Suaka Margasatwa Pulau Rambut, maka usaha pelestarian perlu diperketat , terutama mencegah dampak kerusakan yang mengancam Pulau Rambut .

Usaha konservasi dilakukan melalui penegakan peraturan dan penerangan kepada masyarakat baik masyarakat sekitar (Pulau Untung Jawa) maupun wisatawan.

Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor abiotik dan biotik yang terdapat di wilayah konservasi pulau rambut, dapat disimpulkan bahwa wilayah konservasi ini dapat dijadikan sebagai media sumber belajar biologi klas x.

Daftar Pustaka

Mella Kurniawati, Nurkhairil Asma, Tusdayu Rismaya.(2011). KONSERVASI HUTAN MANGROVEDI PULAU RAMBUT Program Studi : Pendidikan Biologi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR HAMKA, Scribd (online).Tersedia:http://id.scribd.com/doc/58603242/laporan-konservasi-Pulau-Rambut.(24 Mei 2013).

Anis (2011).SM Pulau Rambut (18 Mei 2011).( online ).Tersedia: http://bksdadkijakarta.com/kawasan/suaka-margasatwa-pulau-rambut/ .(24 Mei 2011).

Dari sabang sampai merauke KHATULISTIWA.INFO (2013). Pulau Rambut, Pulau Kerajaan Burung (2013). Tersedia: http://www.khatulistiwa.info/2012/03/pulau-rambut-pulau-kerajaan-burung.html. (24 Mei 2013)

Irnaningtyas (2016).Biologi ntuk SMA/MA kelas X. Kelompok peminatan MIPA. Jakarta : Erlangga

KBRN Jakarta (2013). KBRN, Jakarta : Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan berharap Suaka Margasatwa Pulau Rambut Kepulauan Seribu bisa terus menjadi surga bagi habitat burung air. Tersedia : http://rri.co.id/mobile/index.php/detailberita/detail/44529

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post