Mega Utami Cantika S.Pd

Anak manusia yang ditakdirkan menjadi guru, tetapi selalu miskin ilmu....

Selengkapnya
Navigasi Web
Rasa Syukur dan 12 OTKP 1

Rasa Syukur dan 12 OTKP 1

Menjadi guru bukanlah hal yang mudah.

karena, seperti pepatah bilang guru itu digugu dan ditiru. Apapun yang dilakukan oleh guru, pasti berdampak kepada peserta didik.

Mungkin, bagi sebagian orang menjadi guru bukanlah cita-cita, melainkan opsi paling terakhir supaya tidak nganggur saja. Tapi tidak dengan saya, dari dulu cita-cita saya memang ingin jadi guru.

Ketika saya memutuskan untuk mengajar SMK, saya ragu. Pengalaman saya mengajar SMK minim, apalagi saya seorang fresh graduate yang baru terjun di dunia pendidikan walaupun ada sebagian pengalaman yang saya dapat di kampus saya dulu, tapi tetap semua serba baru bagi saya.

Ketika saya ditunjuk untuk menjadi wali kelas, saya takut. saya takut bagaimana kalau-kalau ada anak yang bermasalah, kalau-kalau ada anak yang begini yang begitu dan sebagainya. saya takut tidak bisa menyelesaikan masalah mereka, saya takut tidak bisa menyampaikan nilai siswa yang turun kepada orang tua saat pembagian raport, saya takut orang tua komplain soal ini dan itu tentang anaknya di sekolah. Banyak ketakutan dalam benak.

Alih-alih keraguan itu, malah yang saya dapatkan adalah sambutan suka cita yang terdengar meriah nan mesra di hari pertama saya masuk kelas sebagai wali kelas 11 OTKP 1. Saya masih ingat sekali perasaan kala itu dan masih terbayang pula muka sumringah mereka yang seperti menantikan kehadiran saya.

Saat itu pula terbesit dihati, apa saya yang terlalu negatif thinking? Padahal, sambutan hangat itu adalah awal mula kebersamaan saya membangun memori yang indah. Mulai saat itu juga, saya menyakini bahwa saya akan membersamai mereka apapun kondisinya.

Betul, selama satu tahun saya membersamai mereka terekam sudah berbagai macam memori yang dilewati bersama. dari mulai rasa kehilangan, rasa marah, rasa duka, rasa cinta dan rasa bahagia dan sedih. Aneh, bagaimana bisa semua rasa dicampur-adukan menjadi satu tapi malah menghasilkan rasa rindu?

Sampai titik di mana perasaan saya bukan lagi sayang, tapi saya cinta akan mereka. Saya seperti sudah tidak takut lagi memberikan seluruh rasa saya kepada mereka, saya benar-benar jatuh hati kepada pada mereka. Aneh, padahal saya orang yang sulit membuka hati tapi kali ini saya benar-benar jatuh cinta!

Ketika saya ditunjuk lagi menjadi wali kelas mereka di kelas 12, lagi-lagi saya disambut dengan penuh bahagia oleh mereka. Rasanya masih sama seperti dulu pertama kali saya masuk ke kelas mereka ketika menjadi walas, mereka menyambut saya dengan hangat dan mata berbinar. Dari situ pula saya berpikir bahwa perasaan mereka kepada saya ternyata tidak hilang seiring berjalannya waktu.

Dan tekad saya untuk membersamai mereka di kelas 12 ini adalah membuat momen lebih indah lagi untuk mereka, sehingga ketika nanti mereka meninggalkan saya di akhir masa sekolahnya, saya tidak akan sedih dan merasa kehilangan. Karena, saya sudah mempersiapkan diri untuk itu semua.

Syukur saya, bisa menjadi walas kelas 12 OTKP 1.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya, salam sukses.

26 Oct
Balas

Terima kasih banyak, Bu

19 Jan

Ulasan yang keren bu

26 Oct
Balas

Terima kasih banyak, Bu

19 Jan

Terima kasih banyak, Bu

19 Jan



search

New Post