Literasi adalah kata yang lagi booming di dunia pendidikan. Bagaimana tidak, menurut UNESCO Indonesia berada pada urutan ke dua dari bawah terkait literasi dunia. Fakta ini memberikan informasi bahwa minat baca masyarakat indonesia sangat rendah alias memprihatinkan.

Jika dilihat dari data tersebut maka perlu upaya yang benar-benar jitu untuk meningkatkan minat baca masyarakat kita. Tidak hanya di dunia pendidikan namun juga semua sektor harus saling bahu membahu dalam upaya peningkatan literasi membaca masyarakat kita.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, pemerintah telah menggalakkan literasi di sekolah dengan cara meluangkan waktu 10 menit membaca buku selain buku pelajaran sebelum pelajaran di mulai. Selain itu, adanya pojok-pojok baca yang dibuat oleh sekolah dan juga di dalam kelas untuk memberikan kenyamanan kepada siswa dalam membaca.

Saya masih ingat zaman sekolah dulu, ada yang namanya Hari Buku. Kegiatan ini dilakukan setiap hari sabtu di jam terakhir. Buku yang kita baca diambil dari perpustakaan. Waktu untuk menikmati buku bacaan itu lumayan lama yaitu dua jam pelajaran. Dilakukan hanya satu kali seminggu namun sangat bermakna, sebab waktu yang kita gunakan cukup untuk menyelesaikan satu judul buku, dan jika tidak selesai murid-murid boleh meminjamnya ke rumah.

Mungkin cara ini bisa dicoba lagi, melihat waktu yang diberikan kepada anak-anak untuk membaca hanya 10 menit, menurut saya sangat singkat. Mereka tidak dapat menikmati jalan cerita dari buku yang mereka baca.

Above all, apapun cara yang digunakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat kota khususnya yang berstatus pelajar semuanya baik, tinggal kita menganalisis efektifitasnya, dan dapt kita ukur tingkat keberhasilannya. Mari kita meluangkan waktu untuk ber literasi.#MGW