Megawati Purba

Saya seorang guru di tingkat SMP. Ribuaan siswa sudah berinteraksi dengan saya. Ribuan karakter juga yang sudah saya hadapi. Sebagai guru, banyak yang say...

Selengkapnya
Navigasi Web
Misteri Rintihan di Kelas 7C

Misteri Rintihan di Kelas 7C

Tiba-tiba semua kepala menoleh ke pojok kiri belakang kelas. Tidak ada yang berani bicara, karena pagi itu ulangan sumatif akhir semester baru saja dimulai. Wajah-wajah siswa menampakkan ekspresi bermacam-macam. Ada yang biasa saja, tapi ada yang ketakutan. Terry siswa cantik yang duduk paling pojok belakang tidak bereaksi. Wajahnya datar, dingin seperti masa bodoh dengan kejadian yang baru terjadi.

Pagi itu saat kelas mulai hening, tiba-tiba terdengar suara rintihan lirih dari pojok kelas. Persis di belakang tempat duduk Terry. Guru yang mengawasi kelas pagi itu hanya diam. Sebenarnya Pak Diro pengawas kelas tersebut  juga mendengar suara itu. Tapi beliau berusaha tenang demi terselenggaranya sumatif akhir semester dengan baik. 

Sudah sejak lama kelas 7C itu dianggap angker. Hanya saja tidak semua siswa yang merasa takut. Sebagian besar siswa masa bodoh, toh mereka tidak diganggu dan tidak terganggu.

Namun pagi itu, semua siswa mendengar rintihan lirih itu. Begitu juga dengan Pak Diro sang pengawas. Seperti suara layaknya seorang gadis yang sedang disiksa tubuhnya. Seraaammmm, membuat bulu kuduk meremang.Tapi karena sedang ulangan, semua memendam rasa takut.

Makin lama, kelas terasa panas. Desahan nafas para siswa makin kuat. Desahan yang menunjukkan rasa takut yang luarbiasa. Pak Diro berulang kali menarik nafas dalam-dalam. Keringat dingin mulai membasahi telapak tangannya.

"Aduuuuhhh....aduhhhh...aduhhhh". Tiba-tiba suara Terry menggema hingga luar kelas. Terry berjongkok di lantai. Posisinya seperti sedang disiksa dengan sabetan rotan. Tangannya ditaruh di atas kepala. Gerakannya seperti menghindari sabetan rotan.

"Toloooonnng... toloooonnng...toooollooooooong". Terdengar suara seorang siswa laki-laki dari barisan kursi depan. Suasana kelas menjadi tidak terkendali. Sebagian besar siswa ketularan. Ada yang histeris, ada yang sesenggukan, ada yang meronta-ronta seperti ingin melepaskan diri dari seseorang yang menangkapnya.

Di depan, Pak Diro hanya diam dengan mulut ternganga. Sepertinya Pak Diro tidak mampu bicara, tidak mampu berdiri, tidak mampu bergerak. Mulutnya makin lama makin ternganga lebar. Sampai akhirnya Pak Diro terkulai jatuh ke lantai tidak sadarkan diri. 

Bersambung

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yg menarik

29 Nov
Balas



search

New Post