Megawati Purba

Saya seorang guru di tingkat SMP. Ribuaan siswa sudah berinteraksi dengan saya. Ribuan karakter juga yang sudah saya hadapi. Sebagai guru, banyak yang say...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu itu berat

Rindu itu berat

Rindu itu berat. Awalnya kata-kata Dilan yang selalu diucapkan untuk kekasihnya itu, hal biasa saja bagiku. Sudah sewajarnya jika seorang kekasih merindu. Jujur saja diriku ini penggemar novel, termasuk novelnya Dilan. Walaupun usia sudah masuk kelompok lansia, tapi hobi membaca novel sejak usia belia, ternyata tidak lekang. Yang membuat gelisah , mengapa aku rindu berat sama dirimu dan dirinya? Ada apa diantara kita? Apakah dirimu juga merindu? Atau hanya aku yang merasakannya? Ah... rindu ini berat dan menyiksa.

Tidak pernah terpikirkan, setelah perpisahan itu, hati ini sering gelisah. Ingin rasanya mengulang kembali, bercanda, tertawa, bernyanyi, hingga tidak berdaya melawan kelelahan dan akhirnya kita pun tidur bersama dalam kamar bergerak Dali Mas yang lincah mengantarkan kita kemana saja yang kita inginkan. Semuanya itu masih terasa. Aku tak mampu melupakannya, serius.

Sambil menikmati alunan lagu rohani yang mengoyak nurani karena dosa, kenangan kebersamaan kita muncul silih berganti di ruang hampa jiwa ini. Mulai dari Romo Astanto yang spesial, mampu menciptakan suasana religius dan membumi dalam peziarahan kita. Banyak hal baru yang didapatkan, ada pembelajaran berharga yang belum pernah aku tahu sebelumnya. Maklum pendatang dari teras samping. Terimakasih Romo, sehat selalu dan panggilannya membawa berkat bagi banyak orang.

Bu Niken yang luar biasa, sehingga semua mudah dan lancar. Bu Wiwid yang baik hati dan tidak sombong, terimakasih untuk semua kebaikannya. Adek Kristin dan Kang Mas, pasangan imut yang menggemaskan. Aku sering curi pandang pada mereka. Bu Lulik yang selalu tampil cantik dan elegan, Bu Laksmi yang hobi cekrak cekrek, Bu Andi yang tenang dan sederhana. Sungguh membuat jiwa raga sehat ceria bak nama grup kami dari Rembang yang hobi piknik. Terimakasih untuk kebersamaan kita.

Bu Slamet dan Bu Rosa yang energik di usia yang tidak muda lagi, religius, tidak mau kalah dengan yang muda. Pak Wira dan Bu Angky. Ehhh... dari Pontianak? Tidak percaya tapi itu kenyataan. Jauh amat, dibela-belain datang hanya untuk bertemu kita-kita? Masak? Ya ialah. Tidak ada yang kebetulan, semua atas rencana-Nya. Kebersamaan kita menciptakan kebahagiaan tersendiri. Bu Angky yang lincah, ramah dan manis lagi, Pak Wira yang low profil tapi sekali bicara mampu membuat kita terpingkal-pingkal. Terimakasih atas waktu yang kita lalui bersama, siapa tau satu waktu bisa bertemu di Pontianak.

Pak Eguh dan Bu Eguh. Jauh-jauh dari BSD, khusus untuk menyempurnakan kebersamaan kita. Terkenang selalu senyum Bu Eguh yang kalem dan mendamaikan hati. Pak Gun dan Bu Gun, pasangan paling romantis sepanjang peziarahan kita. Pak Ramses dan Maria. Pertemuan kita menambah daftar panjang koleksi persaudaraan, semoga ini terus terjalin.

Pak Bastian dan Ibu. Orang tua kesayangan, mertua idaman, tetangga harapan. Bayangkanlah, sebelum berangkat Bu Bastian sudah pesan oleh-oleh untuk tetangga. Sepertinya Bu Bastian sangat peduli dengan keluarga. Semua makanan kesukaan anak, cucu, menantu tau, orang tua yang luar biasa. Bu Bastian juga hobi belanja, dan Pak Bastian memberi ijin unlimited. Cocok.

Mbak Anna, terimakasih atas semua bantuannya sehingga kami bisa mengunjungi gereja-gereja di Bali yang luar biasa indah arsitekturnya. Baydeway, lain kali ada tutorial cara membuka tutup anggur ya Mbak Anna, maklum kuper hahaha.

Mbok Saras jenggek mleketekek, terimakasih Mbok, kehadiranmu membuat suasana ceria, seger dan banyak ilmu yang kami dapatkan khususnya tentang Bali yang kita banggakan.

Pak Sulkan and Co, Mas Heri dan Mas Wawan. Termakasih banget masih ditambahi buanyaaak. Tidak ada kata yang tepat untuk mewakili ungkapan rasa terimakasih kami untuk Anda semua. Tanpa kebaikan Anda, peziarahan kami tidak ada artinya. Sekali lagi terimakasih ya.

Mohon maaf bagi yang tidak tersebut namanya dalam tulisan ini, tidak ada maksud lain, hanya karena penulis tidak ingat nama peziarah semuanya. Bagi kelompok Sehat Ceria dari Rembang, semoga hobi jalan-jalan kita terus berlanjut.

Begitu yang bisa kutuliskan, secuil kisah tentang kita dalam kata-kata, karena apa yang dikatakan Dilan itu benar, rindu itu berat, sangat berat, dan berat sekali. Untuk meringankan rindu dan mengukir kenangan indah ini, bacalah tulisan ini. Sebab kenangan dalam foto sudah sangat buanyaaak sekali, sampai hapeku protes, karena bebannya berat.

19032024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post