Megawati Purba

Saya seorang guru di tingkat SMP. Ribuaan siswa sudah berinteraksi dengan saya. Ribuan karakter juga yang sudah saya hadapi. Sebagai guru, banyak yang say...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sarung Romo

Sarung Romo

Bermula dari hadirnya bencana pandemi Covid-19 yang mengglobal, memaksa semua orang harus berjauhan secara fisik. Tidak peduli sepenting apa pertemuan itu, nyatanya tetap saja tidak boleh dilakukan demi keselamatan bersama. Karena itu semua kegiatan yang seharusnya dilakukan bertemu secara fisik terpaksa ditiadakan. Tidak terkecuali dalam ritual keagamaan seperti Misa, Kebaktian dan kegiatan keagamaan lainnya. Sebagai penggantinya pertemuan dilakukan secara daring. Bisa bertemu, saling menyapa, saling mengucapkan salam tapi secara fisik sangat berjauhan. Menurut sebagian orang pertemuan dalam jaringan tersebut tidak mengurangi makna.

Itu awal mengenal Romo Andre. Ketika itu Romo Andre, begitu biasanya beliau dipanggil bertugas di Paroki Minamartani satu paroki yang berada di Yogyakarta. Setiap hari Chanel Misa yang dipimpin Romo Andre saya ikuti dan tidak pernah ada keinginan pindah ke lain chanel.

Beruntung hari ini akhirnya saya bisa mengikuti "Bimbingan Keluarga Katolik" dengan narasumber Romo Andre. Sudah sangat lama menunggu, kapan ya bisa bertemu langsung dengan beliau. Sebenarnya apa yang menarik dari Romo yang satu ini sehingga banyak orang ingin bertemu beliau?

Penasaran yang ada selama ini terjawab sudah. Romo yang satu ini benar-benar membuat peserta tidak punya waktu memikirkan hal lain karena hati dan pikiran tersedot semua fokus pada Romo Andre. Sekitar lima jam tidak habis-habisnya tawa peserta karena ucapan-ucapan beliau yang tidak pernah terpikirkan tapi menjadi realita sehari-hari dalam kehidupan berkeluarga. Terimakasih Romo Andre telah membuka mata hati kami.

Bytheway, sarung milik Romo Andre pun tidak luput dari perhatian peserta. Ketika Romo membuat ilustrasi kehidupan berkeluarga dengan media sarung, maka pikiran pun menjadi terbagi antara percaya dan tidak percaya. Bagaimana tidak demikian, di saat satu kelompok menggunakan sarung milik Romo Andre dalam satu permainan, sementara kelompok lain menggunakan sarung yang berbeda, maka pemenangnya kelompok yang memakai sarung Romo. Ketika sarung Romo dipakai kelompok yang kalah, maka mereka pun jadi pemenangnya. Begitu berulang-ulang, pemenangnya selalu yang memakai sarung Romo.

Lalu pelajaran apa yang dapat kita ambil dari sosok seorang Romo atau Pastor dalam kehidupan bergereja? Bahkan sebuah sarung milik Romo pun begitu sakralnya di mata umat. Teringat masa Paskah yang lalu, beberapa umat bersungut-sungut. Karena apa? Karena air suci yang dicipratkan Romo tidak sampai ke beberapa umat, sehingga Misa dianggap tidak sah. Ah ada-ada saja.

Banyak perkara hidup yang berat maupun yang ringan disampaikan umat kepada Romo. Ada yang bisa dinalar, ada juga perkara remeh temeh. Tapi mau gimana lagi, umat sudah terlanjur yakin dan seyakin-yakinnya bahwa semua perkara di tangan Romo pasti bisa diatasi. Nah loh, wong sarung Romo saja ajaib kok. Semoga para Romo tetap tangguh menampung keluh kesah umat. Amin.

Rembang, 1062023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post