Meida Sitanggang

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
STRATEGI MELAYANI KEMAMPUAN ANAK YANG BERBEDA

STRATEGI MELAYANI KEMAMPUAN ANAK YANG BERBEDA

Setiap manusia memiliki keunikannya masing-masing. Kemampuan, bakat dan minat juga berbeda-beda. Cara manusia menjalani hidupnya juga berbeda-beda. Bahkan cara belajarnya juga berbeda-beda. Seseorang yang mimiliki model belajar kinestetik tidak akan dapat duduk tenang saat mendengarkan orang berceramah panjang lebar, karena dia tidak nyaman duduk diam saja dan ingin bergerak lebih banyak. Sebaliknya seseorang yang memiliki model belajar visual akan lebih senang melihat contoh secara langsung baik melakui video atau praktek langsung di depan mata. Seseorang yang suka seni mungkin akan kesulitan jika ditanya tentang matematika, sebaliknya orang yang memiliki kemampuan matematika yang tinggi mungkin akan kesulitan saat diminta bernyanyi.

Murid merupakan bagian dari manusia yang memiliki keunikan dan keberagaman tersebut. Maka oleh karena itu murid tidak bisa disamakan sistem pengajarannya. Untuk mengatasi keberagaman murid tersebut maka guru diharapkan mampu memfasilitasi gaya belajar setiap murid. Namun dengan waktu dan ruang terbatas serta tuntutan kurikulum terkadang menjadi hambatan bagi guru untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap murid. Sehingga sering guru perlakuan yang sama kepada semua murid.

Untuk memfasilitasi keberagaman murid salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan pembelajaran berkelompok. Banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam pembentukan kelompok belajar. Salah satu adalah dengan mengelompokkan murid sesuai dengan gaya belajarnya, apakah visual, audio maupun kinestetik. Dengan pembelajaran berkelompok guru dapat menyerahkan kepada murid bagaimana mereka akan mengembangkan gaya belajar masing-masing. Murid juga dapat memilih gaya mereka dalam hal mempresentasikan hasil belajar kelompoknya masing-masing.

Sebagai seorang guru salah satu yang pernah saya lakukan untuk melayani keberagaman murid adalah dengan belajar kelompok yang telah disebutkan diatas. Murid-murid dibagi menjadi beberapa kelompok. Pembagian kelompok juga beragam sesuai dengan kebutuhan. Terkadang saya membagi dengan menentukan terlebih dahulu ketua kelompok lalu murid memilih kemana akan bergabung. Terkandang membagi kelompok berdasarkan absensi, membagi kelompok dimulai dari orang yang memiliki fasilitas yang dibutuhkan sehingga yang tidak memiliki bisa memanfaatkan fasilitas temannya untuk keperluan belajar dan lain-lain.

Dalam menyelesaikan tugas yang saya berikan murid juga mendapat kebebasan untuk mencari informasi dari berbagai sumber baik buku, bahkan internet. Bahkan posisi belajarnya juga tidak jarang saya berikan kebebasan seperti menyatukan beberapa meja, belajar di luar kelas atau menggeser semua meja dan anak duduk santai di lantai sambil belajar. Demikian juga dengan gaya presentasi tidak jarang saya meminta mereka melakukan presentasi dengan gayanya masing-masing. Apakah membuat media presentasi menggunakan kertas karton, apakah memanfaatkan perangkat teknologi dengan menggunakan slide atau cukup hanya dengan menggunakan papan tulis saja. Selama proses pembelajaran saat diskusi kelompok terjadi saya sebagai guru berfungsi untuk memantau dan memberikan masukan-masukan kepada setiap kelompok.

Tantangan yang saya hadapi dalam pembelajaran berkelompok adalah masalah waktu. Dalam pembelajaran dengan waktu hanya 2 x 40 menit terkadang kurang untuk proses diskusi, hingga menghasilkan karya dalam satu topik sehingga tak jarang pembelajaran kelompok di lanjut di rumah namun akhirnya hanya beberapa orang yang bekerja. Untuk mengatasi hal tersebut maka hal yang dapat saya lakukan biasanya merancang proses belajar untuk satu topik dan membagi tahap yang harus di kerjakan dalam setiap pertemuannya. Selain itu referensi yang saya miliki masih minim sehingga perlu belajar dan mencari strategi pembelajaran yang lain.

Selengkapnya disini

https://meidasitanggang.blogspot.com/2022/09/strategi-melayani-kemampuan-anak-yang.html

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post