Oleh : Meike Imelda W

Pentingnya Tarbiyah bil Iqna/ persuasi dan hiwar / komunikasi

Banyak orang tua, yang maaf melupakan unsur persuasi ( al-iqna) dan komunikasi ( al hiwar) ketika mendidik anaknya. Biasanya, kalimat yang digunakan orang tua ini terkesan tidak ramah. Misalnya, “ Cepat shalat!” “ Jangan buang waktu!” sampai-sampai tidak bisa dibedakan apakah yang diperintah itu seorang prajurit atau anak-anak.

Sejatinya, memerintah anak tanpa persuasi itu tidak dibenarkan, karena bisa membuat anak merasa direndahkan dan merusak kepercayaan dirinya. Anak yang dididik dengan persuasi akan memiliki kesadaran diri untuk menjauhi yang salah dan haram. Jiwanya lurus sehingga mampu memperbaiki diri dan sekitarnya, meski tanpa dorongan dari orang tua.

1. Tarbiyah bil iqna itu manhaj Rabbani ( QS. Al Ma’idah: 90-91)

2. Tarbiyah bil iqna itu manhaj para nabi dan orang soleh ( Yusuf:5)

3. Manfaat tarbiyah bil iqna

a. Membentuk anak memiliki pola pikir yang logis, karena ia sudah dibiasakan untuk mengaitkan apa yan terjadi dengan penyebab di baliknya.

b. Menjaga harga diri anak kita ingin mendidik anak untuk berpikir mandiri dan berjiwa istimewa.

4. Peringatan, Benar bahwa menjelaskan kepada anak tentang hikmah atau maksud suatu perbuatan kenapa harus dilakukan itu penting. Dalam syariaat ada beberapa hal yang tidak perlu menunggu persetujuan dan kesadaran. Karena taat pada Alloh itu harus taslim (pasrah) dan tunduk. Sebagaimana dalam QS An-Nisa: 65.

Tarbiyah Hiwar

(Hilangnya komunikasi antara orang tua dan anak)

Padahal, suatu jarak bisa dilipat dan suatu celah bisa ditutup dengan adanya komunikasi. Dengan komunikasi, kita bisa dengan mudah menguasai hati dan pikiran orang lain, melipat jarak, merekatkan kedekatan, sehingga kita bisa mengarahkan mereka ke jalan yang lurus.

Pentingnya komunikasi dalam tarbiyah :

1. Anak merasa nyaman untuk terus terang menyampaikan apa pun yang mereka rasa dan keluhkan.dengan demikian, orang tua bisa mengetahui segala problematika anak dan segala yang membuat mereka galau

2. Menjauhkan anak dari bahaya kawan yang buruk. Tidak ada komunikasi dalam keluarga akan membuat anak lari kepada teman buruknya untuk mendapat solusi masalah.

3. Membuat masalah tersingkap sejak dini, sehingga orang tua bisa memberi pertolongan di waktu yang tepat.

4. Anak- anak merasa mendapatkan cinta, kasih sayang dan belas kasih yang tulud dari orang tua.

5. Memperbaiki kesadaran berpikir anak, hal ini penting karena pikiranlah yang akan mengendalikan seseorang ketika mengambil keputusan.

6. Membuat anak menjadi orang aktif yang tidak hanya menunggu di perintah atau dilarang

atau menerima dengan ragu-ragu semua nasihat yang datang.

Bagaimana agar berhasil membangun komunikasi ?

Setelah memahami pentingnya komunikasi, kita harus mengetahui seluk beluk tentang anak. Mari kita singkap dan telaah, barangkali dengan begitu kita bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi atau mempertahankan apa yang sudah bagus.

Ada beberapa tips agar berhasil membangun komunilasi, sebagai berikut:

1. Kita harus mengalokasikan waktu untuk anak, karena itu hak mereka.

2. Biarkan anak yang lebih banyak bicara dan jangan mendominasi obrolan, agar hati mereka terbukadan mereka merasa nyaman.

3. Dialog hendaklah dilakukan tanpa ada unsur interogasi.

4. Perbanyak pertanyaan terbuka yang jawabannya tidak cukup denga ya atau tidak agar dialog tidak terasa interogasi.

5. Dalam dialog, kondisi psikis dan social kedua pihak harus selalu dijaga.

6. Menjaga adab-adab islam saat dialog

7. Focus pada tujuan dialog, jangan sampai kedua pihak keluar dari tema.

8. Berbicara sesuai kadar pemahaman anak.

9. Interaktif dan merespons pihak yang sedang berbicara.

10. Berusahalah sebisa mungkin untuk tenang.

Tak ada salahnya memakai surat atau pesan-pesan tertulis untuk berdialog dengan anak.