Meilia utami

Guru SMP IT Al Kahfi Pasaman Barat. Berasal dari Kenagarian Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Menulis, mengalir. Bagian dari kehidupan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Surat untuk Ayah dari Anak Cordoba

Surat untuk Ayah dari Anak Cordoba

Hari ini hari Ayah nasional. 12 November 2019. Momentum ini, kami manfaatkan untuk jadi tema tulisan di kelas literasi, kelas Cordoba 3. Menulis bebas, tentang Ayah. Kebanyakan menulis surat untuk Ayah.

"Suarat untuk Ayah" dari : Atyfah Mutmainnah. Ayah apa kabar? semoga engkau selalu dalam keadaan bahagia dan sehat selalu. Ayah tak terasa waktu berjalan begitu cepat dan aku kini beranjak remaja, namun pengorbananmu untukku tak pernah pudar sedikitpun.Walau kini dirimu tak setegap dulu, walau kini kulitmu tak sehalus dulu lagi. Kagum setidaknya hanya kata itu yang dapatku katakan. Aku sayang Ayah, maaf aku tak pernah mengatakannya. Ayah di usiaku yang kini tak anak-anak lagi aku mulai paham tentang pengorbanan seorang Ayah yang selalu bekerja keras untukku. Ayah yang rela mengorbankan segalanya untuk anaknya. Ayah kini aku berada jauh darimu. Ayah aku rindu menggenggam tangan kasarmu, aku rindu mendengarkan nasehatmu. Aku rindu menatap wajahmu. Aku rindu Berjalan bersamamu aku rindu menyeduh kopi Untukmu. Aku Rindu amarahmu Ayah. Aku rindu saat bersamamu Ayah. Ayah maafkan anakmu ini. Ayah aku ingin membuatmu bahagia. Aku sayang Ayah.

"Surat untuk Ayah", dari Hafizah Nailah Ulfa. Ayah kau sangat penting bagiku. Kaulah pelindung diriku, setiap aku dalam kesusahan, kau pasti menolongku. Kau bagaikan batang bagi tumbuhan, jika tumbuhan tak memiliki batang, maka tumbuhan tidak akan bisa berdiri tegak. Begitu juga pada diriku. Ayah tanpa dirimu aku takkan bisa bahagia sampai saat ini. Karena canda tawamu sangat berarti bagiku, sama seperti ibu. Menjadi seorang Ayah sangatlah tidak mudah, maka aku sangat berterima kasih kepada Ayah karena kau telah melindungiku, mencari uang untukku dan keluarga. Maafkan aku, aku sayang Ayah.

"Surat untuk Ayah" karya Poetri Silvana. Ayah aku sangat menyayangimu. Ayah maafkan aku karena banyak berbuat salah padamu. Ayah engkau adalah Ayah yang sangat aku sayangi. Ketika aku sedang sedih engkau berusaha menghiburku. Ayah engkau berusaha untuk bisa memberikan apa yang aku inginkan. Terima kasih Ayah aku menyayangimu.

Untuk bapak; Ayahku. Untuk seluruh Ayah di dunia ini. "Sosok Ayah yang tak banyak bicara, terkesan tidak peduli tetapi dibalik semua itu ia menyimpan banyak hal". Meski satu hari tidak bisa mewakilkan hari hari yang telah berlalu. Namun. Setidaknya kami sampaikan terimakasih. Kami menyayangimu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap semoga hari ayah menjadikan kita paham akan pengorbanannya

12 Nov
Balas

Aamiin

12 Nov

Menyentuh sekali tulisanna buk.... Mengingatkan saya kepada ayah yang telah tiada...Alfatiha utkmu ayah....

12 Nov
Balas

Terimakasih bu. Alfatiha

12 Nov



search

New Post