Peran guru sangatlah vital dalam kesuksesan proses pentransferan ilmu. Proses pentransferan ilmu tersebut dilakukan di sekolah melalui kegiatan KBM. Sebagaimana diketahui bersama, agar proses pembelajaran tersebut dapat berhasil sesuai yang direncanakan guru maka perlu cara untuk menyiapkan peserta didik agar mereka dalam kondisi yang diharapkan dalam pembelajaran tersebut. Seperti halnya ketika guru melakukan apersepsi di awal pembelajaran. Melalui apersepsi, maka guru akan menyiapkan jiwa peserta didik untuk siap dalam belajar. Menghadirkan jiwa anak dalam pembelajaran penting kiranya. Menghadirkan jiwa anak dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui interaksi antara guru dan siswa di luar pembelajaran. Terkadang ada sebagian guru yang cenderung untuk menarik diri dari pergaulan anak. Padahal dengan ikut terjun ke dalam dunia anak maka guru akan lebih mudah memahami karakter anak. Dengan memahami karakter anak, maka guru akan mengenal kekurangan dan kelebihan siswanya. Untuk mempererat hubungan guru dan peserta didik, dapat diciptakan sebuah tos khas kelas guru bersangkutan. Jadi ketika mereka ketemu guru, mereka akan mencium tangan gurunya lalu melakukan tos khas kelasnya. Cara ini ampuh agar guru dapat lebih dekat dengan siswanya. Siswa pun merasa senang sekali. Anak akan merasa dekat dengan gurunya. Contoh tos yang saya terapkan yaitu saling menepuk telapak tangan diikuti dengan saling menempelkan punggung tangan lalu beradu tangan yang dikepal lalu di tarik ke arah badan masing masing sambil digerakkan jari-jarinya. Sederhana dan menyenangkan namun efeknya luar biasa. Tos ini bukanlah hal baru dan mungkin sudah dilakukan oleh kawan-kawan guru. Pengalaman ini hanya untuk menambah khasanah cara mendekati siswa dan tentunya tos ini bukanlah satu-satunya cara untuk mendekatkan guru dengan siswanya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan. Semoga bermanfaat