M Eko Agustin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tunaikan janji

Malam makin larut. Geliat kehidupan bertambah deras. Segala macam penjual berbaris rapih di kiri kanan jalan. Menambah kesendatan laju kendaraan. Aku bersama anak dan istriku hendak menunaikan janji yang telah terucap. Janji yang terus ditagih anakku. Janji yang menjadi penyemangat agar tetap tabah dalam menghadapi cobaan kesehatan yang menurun. Di tengah tengah kepadatan jalan, mataku melihat kiri-kanan jalan mencari seseorang yang dapat menuntaskan janjiku. Dialah pedagang mainan anak anak. Aku mencari seksama keberadaan tukang mainan tersebut. Sebuah sepeda berdiri tegak dengan mainan yang telah diatur sedemikian rupa agar tergantung rapih di bagian belakang sepeda. Aku mendekat. "Uhuk..uhuk.." suara batuk terdengar cukup berat dari balik sepeda. "Ayah, mana uangnya untuk beli mainan?" pinta anakku. "Ini nak" ku sodorkan uangnya. "Ayah, bisakah ayah memberiku lebih dari ini uangnya?" pinta anakku lagi. "Untuk apa nak?" tanyaku kembali. "Adakah uangnya ayah?" timpal anakku. Dengan penuh tanda tanya, kuberikan juga uang yang nilainya lebih dari cukup untuk sekedar membeli mainan masak-masakan yang diinginkannya. "Bapak, ini untuk bapak." kata anakku pada si tukang mainan. Si tukang mainan menatap anakku dengan tatapan kosong. Tak terasa hujan perlahan turun

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post