#Ulaspen

#UlasanPendek

Seputar Romadhan

Persiapan ilmu tentang romadhan adalah salah satu cara agar ibadah kita lebih bernilai di sisi Allah. Mengenal makna dan tujuan dari berpuasa agar kita semakin cinta dengan syariat yang Allah turunkan.

Puasa itu menahan, artinya menahan diri dari semua yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dll. dan juga menahan dari perbuatan yang dapat mengakibatkan puasa menjadi sia-sia, seperti ghibah, bertengkar, dll. Dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.

Syariat puasa diturunkan sekitar tahun kedua Hijriyah. Diwajibkan kepada kaum muslimin dan muslimat yang aqil (tidak gila), baligh (dewasa).

Ibnu Jarir meriwayatkan dari muadz bin jabal radhiyallahu anhu bahwa ia berkata, "sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika berhijrah ke madinah (sebelum disyariatkan romadhan) melakukan puasa asyuro' dan tiga hari setiap bulannya (ayyamul bidh). Kemudian Allah mewajibkan puasa romadhan dengan menurunkan ayat 183 surat Al-Baqoroh.

Dalam ayat setelahnya Allah menyebutkan bahwa kewajiban berpuasa bagi kaum muslimin hanya beberapa hari tertentu saja, Allah tidak menyebutkan satu bulan penuh, sebab jumlah puasa kaum muslimin di bulan romadhan bisa berubah setiap tahunnya, kadang 30 hari dan ada juga yang 29 hari.

Tujuan lainnya menurut guru kami, agar kaum muslimin tidak merasa keberatan ketika mendengar kata satu bulan, tapi lebih ringan dengan sebutan beberapa hari saja. Beliau mengibaratkan jumlah uang yang lima ratus ribu dengan setengah juta. Meski jumlahnya sama terkadang respon pendengar terkadang berbeda. Kata setengah juta terdengar lebih berat dibanding lima ratus ribu.

Wallahu a'lam bis-shawab.

#HariKe1