Adakalanya kita bertanya-tanya tentang kegelapan yang menyelimuti suatu tempat. Bahkan terkadang menyalahkan orang lain, mengapa tidak ada yang mau menyalakan penerangan walau hanya sebatang lilin.

Kegelapan itu mungkin saja adalah keburukan, atau ketidakpatuhan dalam memenuhi perintah syariat. Maka, sadarilah dan pekalah dalam melihat problematika tersebut. Bisa jadi kita-lah yang Allah utus untuk meluruskan dan memperbaiki keadaan itu.

Tampakkanlah cahaya pada dirimu dan jadilah penerang. Jadikan dirimu pemberi manfaat sebagai ikhtiyar agar menjadi sebaik manusia. Namun, kata pimpinan pesantren gontor KH. Hasan Abdullah Sahal, "Menjadi orang yang bermanfaat, jangan pandai memanfaatkan, apalagi sampai hanya dimanfaatkan."

Kemaslahatan ummat ini sangat banyak. Jangan sampai menjadi orang yang dililit oleh permasalahan sendiri, dikarenakan tidak berbuat apapun untuk kemaslahatan umat dan orang lain.

Mantan ketua PBNU KH. Hasyim Muzadi rahimahullah mengatakan, “Orang yang tidak memperjuangkan umat tidak akan kekurangan, dan orang yang memperjuangkan diri sendiri belum tentu berlebihan”

Tidakkah kita sadar bahwa jika kita gemar membantu orang lain akan menjadikan diri kita terlihat berwibawa, orang yang hidupnya selalu memikirkan kesulitan orang lain, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dalam kumpulan hadits arbain nomor 36, Imam An-Nawawi menuliskan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمَاً سَتَرَهُ اللهُ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ

“Barangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin yang lain dari kesulitannya di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan (dalam hutangnya), niscaya Allah akan meringankan baginya (urusannya) di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya."