Sendiri
Puisi.
Angin menemani langkahku
Langkah menuju ke rumah cinta
Namun aku ragu
Adakah kawan di dalamnya
Aku undurkan diri
Langkahku terhenti
Rumahku masih kosong
Tak ada seorang pun melompong
Sendiri menyusuri jalan berliku
Siapa yang akan menemaniku
Sendiri aku sendiri
Berdiri di bumi Illahi.
Surabaya, 11-3-2018.Minggu.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pecahkan kaca saja biar ramai, berisik, semuanya terusik, semuanya kan datang menghampiri, seolah peduli, padahal tidak, akankah ku tetap sendiri, biarkan sepi menemani, perlu saya temanin bu? Hanya dalam baik komentar ku hadir, salam literasi
Salam literasi. Terima kasih atas kehadirannya. Wah ditemani dalam karya nih. Mau pecahkan piring takut dikira obatnya habis wkwk wkwk wkwk