mentas maning

aku seorang pesakitan -__- menjadi guru wiyata di MA darul ma'la Winong PATI 1997-2010, mejadi Guru SMP negeri 2 Winong 2003-2010, menjadi guru di S...

Selengkapnya
Navigasi Web
cara gilka gila cara

cara gilka gila cara

Begitu banyak teori tentang berwirausaha yang menyebutkan resep-resep keberhasilan dalam berwirausaha. Seperti resep yang diutarakan oleh Purdi, yakni BODOL, BOTOL, dan BOBOL. Purdi mengaku punya resep manjur bagi yang ingin berwirausaha, yaitu BODOL, BOTOL, dan BOBOL. Mungkin masih kedengaran aneh di telinga, namun ia meyakinkan bahwa resep ini berguna bagi yang merasa ragu-ragu dan terlalu banyak perhitungan dalam berusaha yang malah menghambat rencana mereka untuk berwirausaha.

Jika orang bingung ketika memulai bisnis karena tak punya modal, menurut Purdi gunakan saja resep BODOL yaitu Berani, Optimis, Duit, Orang Lain. Dalam bisnis diperlukan keberanian dan rasa optimis. Jika tidak punya uang tidak ada salahnya pinjam duit orang lain. Pasti ada orang yang mau membiayai bisnis yang akan kita jalankan jika memang prospektif.

Kalau kita punya duit dan modal tapi tidak ahli di bidang bisnis, gunakan jurus BOTOL, tukas Purdi. Berani, Optimis, Tenaga, Orang Lain. Jika kita punya modal, kenapa tidak kita serahkan pada yang ahli di bidangnya sehingga bisnis tetap berjalan. Pendeknya kita tak harus menggunakan tenaga sendiri untuk menjalankan bisnis.

Resep terakhir adalah jurus BOBOL, yaitu Berani, Optimis, Bisnis, Orang Lain. Ini dikeluarkan jika ide bisnis pun tak ada maka kita bisa meniru bisnis orang lain tambah Purdi. Ibaratnya, bisnis adalah seperti masuk ke kamar mandi yaitu dengan tidak banyak berpikir. Jika di kamar mandi airnya kurang hangat, semua bisa diatur hingga sesuai dengan keinginan kita.

Purdi E. Chandra sukses karena usaha bimbingan belajar Primagama. Jika saya harus melegokan motor dan berhenti kuliah hanya untuk membuka usaha di bidang yang sama, mungkin nasib saya tidak semulus Purdi E. Chandra. Hal ini karena menurut saya, setiap orang ada masanya. Masa kini jelas berbeda dengan masa lalu. Masa kini, sudah banyak program bimbingan belajar baik untuk Pendidikan Anak Usia Dini/TK, SD, SMP, hingga SMA. Akan tetapi, saya tetap meniru jenis usahanya untuk bisnis usaha mandiri saya yang mana mengikuti resep dari Purdi, yakni BODOL, BOTOL, dan BOBOL.

Saya (dan beberapa orang teman seangkatan) membuat usaha bimbingan belajar yang sasarannya adalah mahasiswa tingkat satu dan dua. Kami mendirikan usaha bimbel bernama Karya Bangsa Solution (KBS). Karya Bangsa itu merupakan singkatan dari nama kami sebagai pendirinya, yakni Vina Kartika, Diana Ayu Nindita, Bimo Budi Utomo, Anggied Pramudhito Aryadi, dan Sania Nurlulu.

Walaupun kami pada saat itu berada pada tingkat tiga, kami tidak ragu untuk mengadakan bimbel ini. Berdasarkan resep BODOL, kami menggunakan uang awal untuk usaha (modal) dari patungan para pendiri KBS. Sedangkan BOTOL, saya dan tim, tidak ada yang menjadi pengajar karena kami menggunakan jasa kakak tingkat yang bekompeten di bidang mata kuliah tertentu. Yang kami hanya lakukan ialah menyusun jadwal antara pengajar dengan peserta bimbel. Selain itu, kami juga harus menyediakan tempat dan fasilitas lainnya seperti papan tulis, spidol, dan penghapus untuk kegiatan belajar-mengajar. Tentunya kelas dan fasilitas tersebut, kami menggunakan fasilitas gedung kuliah dan meminta izin terlebih dahulu kepada orang yang bersangkutan. Pendeknya kita tak harus menggunakan tenaga sendiri untuk menjalankan bisnis.

BOBOL juga merupakan resep yang kami tiru dalam usaha bimbel kami. Ide bisnis kami tidak bisa dipungkiri bahwa ini merupakan ide bisnis yang mungkin orang-orang pendahulu kami pernah melakukannya. Tidak menutup kemungkinan bahwa di Fakultas MIPA, Teknik, Keguruan, dan lain sebagainya juga menggunakan konsep bimbingan belajar untuk mahasiswa.

Usaha ini tetap berjalan sampai pada saat ini. Tentunya, di antara kami sudah ada yang menjadi tenaga pengajar karena seiring dengan berjalannya waktu. Dan seperti usaha Purdi E. Chandra, kami ingin usaha kami ini berkembang dengan memiliki tempat belajar yang tetap dan memiliki cabang. Akan tetapi, kami tidak perlu sampai melegokan motor dan berhenti kuliah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post