mentas maning

aku seorang pesakitan -__- menjadi guru wiyata di MA darul ma'la Winong PATI 1997-2010, mejadi Guru SMP negeri 2 Winong 2003-2010, menjadi guru di S...

Selengkapnya
Navigasi Web
kasihan

kasihan

Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menilai agenda liberalisasi pendidikan sebagai ancaman terhadap cita-cita mencerdaskan kehdupan bangsa. Pasalnya, liberalisasi menutup akses kelas bawah untuk mendapat pendidikan. Demikian disuarakan oleh ratusan anggota LMND saat menggelar aksi memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Bundaran Patung Wolter Monginsidi kota Manado, Selasa (2/5/2017) sore. “Biaya pendidikan semakin mahal, dan hanya mereka yang punya finansial yang bisa mengenyam pendidikan,” kata Ketua Umum hasil Kongres VII LMND, Indrayani Abd. Razak, saat menyampaikan orasi. Menurutnya, disamping soal akses, liberalisasi pendidikan juga mengubah orientasi pendidikan dari berorientasi mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi berorientasi pasar tenaga kerja. “Kurikulum pendidikan dibuat untuk mencetak tenaga kerja yang diperlukan dalam pasar tenaga kerja. Bukan lagi mencerdaskan kehidupan bangsa,” terang alumnus Universitas Tadulako ini. Tidak hanya itu, ujar dia, perubahan status kampus menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN BH) juga berpengaruh pada penyelenggaraan kehidupan akademik di lingkungan kampus. “Kampus berubah tak ubahnya perusahaan, yang menuntut kepatuhan dan kedisiplinan. Sikap kritis yang menjadi ciri utama masyarakat akademik diberangus,” tuturnya. Dalam aksi tersebut, massa aksi LMND sempat dorong-dorongan dengan aparat kepolisian. Dalam kejadian itu, 3 anggota LMND menjadi korban pemukulan, yaitu Dino Efran (Jambi), Alkautsar (DKI Jakarta), dan Dophen Botha. Aksi massa yang melibatkan perwakilan Eksekutif Wilayah (EW) dan Eksekutif Kota (EK) dari seluruh Indonesia ini ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap. LMND menuntut penghentian liberalisasi pendidikan, penegakan pasal 33 UUD 1945 untuk pembiayaan pendidikan, dan pemerataan infrastruktur pendidikan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post