RESOLUSI 2018: RUMAH INSPIRASI

29 Des @kolom

Pertengahan tahun dua ribu tujuh belas gaung menulis mulai saya dengar, sejak saat itu semuanya ingin ditulis,,, tapi selalu nanti saja aach, gumam hati saya. Masuk akal juga, selain saya memilki jam tatap muka dengan siswa 25jam perminggu, disampiri tugas pula membelanjakan dana pemerintah untuk sekolah. Berbekal tekat pokoke nulis, sebuah kumpulan cerpen saya berhasil mendapatkan ISBN, dilanjutkan masuk ke percetakan. Tujuh puluh lima buku terkirim ke alamat saya. Wow kata suami saya. Lanjutkan.

Benar juga ditengah-tengah kesibukan saya sebagai ibu yang bertitel SSI, sarjana semua ilmu. Sarjana cuci piring , sarjana masak nasi, juga sarjana mengajar hahaha. Jalan bareng siswa, mendengarkan curhat mereka, mengabulkan permintaannya untuk sekedar berkunjung ke peninggalan sejarah terdekat, bahkan bersih-bersih mushola, atau sekedar beli cilok lewat lubang pagar sekolah. Lumayan jadi sumber inspirasi. Pokoke nulis.

Handphone jarang sekali lepas dari saku saya, bukan nggaya lho,,, untuk mendokumenkan kegiatan bareng siswa,saya alihfungsikan sebagai notebook, merekam kegiatan mereka. “Bu guru nulis ya,” sapa beberapa siswa yang secara serentak meraka mengelilingi saya. Saya Cuma menaikkan pundak tanda mengiyakan. “Di tahun dua ribu delapan belas kalian pasti akan ikut-ikutan nulis nak,”kata batin saya. Wah ini sumber inspirasi saya.

Pokoke nulis rencana saya di tahun dua ribu delapan belas ingin saya tularkan ke seluruh warga sekolah yang sasaran pertama siswa, dengan dana dari pemerintah lewat sarana prasarana, serta seijin kepala sekolah di tahun dua ribu delapan belas akan tercipta semacam rumah-rumah inspirasi. Desain saya sederhana saja, dibeberapa tempat tidak terpake akan saya sulap sebagai tempat sante dan siswa bisa membawa buku bacaan, buku catatan serta sambil ngobrol ringan, yang memunculkan inspirasi untuk menulis.

Awal bulan Desember tahun ini dimotori oleh pengurus OSIS sudah dimulai membuat tempat untuk mencurahkan kreasi siswa dibidang grafity, dengan memanfaatkan sebagian lahan parkir siswa yang jarang dipakai di bagian utara. Tempat duduk disiapkan dari batu. Tahun duaribu delapan belas akan saya manfaatkan pula sebagai salah satu Rumah Inspirasi untuk program pokoke nulis.

Sasaran berikutnnya adalah Green House yang lumayan teduh, oleh pengurus OSIS dijadwalkan menjaga kebersihannya. Rutinitas menjaga kebersihan Green House sudah dilakukan setelah ketua OSIS terpilih lewat pemilihan secara langsung pada tanggal dua puluh satu Oktober tahun ini juga. Di tahun dua ribu delapan belas akan saya manfaatkan juga sebagai Rumah Inspirasi yang kedua, siswa bisa mendapatkan ide untuk menulis

Incaran sebagai Rumah Inspirasi berikutnya adalah Gasebo, yang letaknya cukup strategis di depan sebelah kanan ruang perpustakaan sekolah. Siswa sering ngadem dan mampir ditempat itu ketika jeda pembelajaran, atau sekedar menunggu pembina ekstrakurikuler di sore hari. Kebiasaan siswa ini akan saya arahkan untuk program pokoke nulis.

Mading sekolah yang beberapa waktu berselang fakum dari ekspresi siswa, menjadi pilihan berikutnya sebagai Rumah Inspirasi untuk menuangkan tulisan-tulisan siswa, dengan sedikit sentuhan agar lebih menarik. Program pokoke nulis akan saya hidupkan bersama siswa dengan bantuan dan fasilitas sekolah.

Ucap syukur ke hadiratMu Ya Allah, dan terimakasih sebesar-besarnya kepada Kepala Sekolah, dengan harapan rencana saya bisa direalisir di tahun dua ribu delapan belas. Aamiin.

Trangsan, 29 Desember 2017