Cerita Indah di Bulan Mei

"Menulis adalah sebuah kebaikan." Motto ini terucap tahun lalu ketika saya dikasih kesempatan sebagai pemateri saat webinar yang diadakan oleh Female in Action. Kala itu host meminta saya menyebutkan motto yang berhubungan dengan menulis. Spontan kalimat tersebut terucap tanpa pikir panjang.

Mengapa ia bisa terlontar begitu saja? Ini tidak terlepas dari manfaat yang saya rasakan sejak terjun ke dalam dunia kepenulisan.

Latihan menulis yang saya lakukan di sela-sela waktu kosong berdampak luar biasa dalam hidup saya. Ia seakan memberikan kebaikan demi kebaikan. Aliran motivasi, semangat, dan banyak hal positif tercipta olehnya. Terkadang rasa yang ditimbulkan akibat meleburkan diri ke dalamnya mampu menghilangkan aura negatif dari diri sendiri. Bahkan lebih luar biasanya ia seolah mampu menangkal hal-hal negatif lainnya dari luar diri. Hebat, bukan?

Maka dari itu, seolah kecanduan saya pun larut dalam dunia ini.

Bagaimana dengan teman-teman penulis lainnya?

Respon yang luar biasa. Bisa dikatakan hampir 100% teman-teman memberi dukungan tanpa ada yang menjatuhkan.

Berawal saya mencoba menuliskan cerita di wallpri FB saya, yang mengisahkan semangat anak pertama saya menunggu hari Senin, hari pertama dia sekolah di Sekolah Dasar (SD). Judul tulisan saya kala itu adalah "Dia dan Hari Senin". Tulisan dimulai sebelum tahun ajaran baru 2019-2020. Tepatnya bulan Juli 2019. Cerita ini mendapat apresiasi dari beberapa pembaca dan membuat semangat menulis semakin kuat.

Tidak berselang lama, suami mengenalkan saya dengan grup FB MGI.

"Bergabunglah dengan grup MGI, di sana banyak guru penulis," ucap beliau kala itu.

Ada rasa tidak percaya diri dan sungkan untuk bergabung. Lalu, setelah dipantau dan coba memberanikan diri untuk melanjutkan cerita-cerita yang sudah dimulai.

Luar biasa, Allah SWT kirimkan orang-orang hebat yang berhati baik untuk saya. Mereka mendukung penuh setiap postingan yang saya kirim. Tidak hanya itu, berbagi ilmu pun tidak sungkan mereka lakukan. Banyak ilmu dan motivasi saya dapatkan.

Bergabung dengan group FB kepenulisan terbesar, KBM, kala itu juga memberikan andil kuat untuk saya. Cerbung yang berjudul 'Kandas' lumayan diterima di sana. Sebagai penulis pemula, cerita saya banyak yang memberikan like. Hampir di setiap postingan saya mendapatkan paling sedikit 900-an like, dan paling banyak hingga 5000 like pada postingan beberapa bab di awal. Tulisan yang masih amburadul terkadang salah pada penempatan tokoh, tidak membuat pembaca marah dan membully. Malah memberitahu ada kekeliruan dan saya pun segera memperbaikinya.

Maka, sejak itulah, saya berusaha menyediakan waktu untuk menulis. Semua yang saya lakukan tidak lebih dari belajar dan belajar

Keinginan belajar itu masih kuat hingga sekarang.

Jika di awal menulis saya menggunakan waktu kosong untuk menulis, maka sekarang saya akan mengosongkan waktu untuk menulis. Hasilnya luar biasa.

Apakah terdapat hinaan atau mungkin saja dipandang sebelah mata karena kita ikut-ikutan menulis?

Jika pun itu terjadi, maka saya anggap itu hal yang biasa. Karena saya sadar diri bahwa anak bawang adalah sebutan yang cocok untuk saya dalam hal ini. Jadi, semua bukan penghalang untuk membuat kita mundur dan mengurungkan keinginan untuk tidak belajar. Namun, setelah terjun lebih dalam ke dunia kepenulisan ini, saya semakin sadar bahwa ternyata kumpulan orang-orang hebat itu tidak pernah saling merendahkan. Mereka malah mendukung penuh dan jauh dari kata-kata menjatuhkan.

Maka dari itu, jika Anda ingin membuktikan bahwa banyak kebaikan dalam menulis, ayo libatkan diri dan rasakan sensasi demi sensasi yang menjebak Anda kedalam kebaikan yang semakin menjadi. Bahagia tentu saja akan mengikuti hari-hari.

Selain itu, hal yang tidak pernah kita duga adalah adanya silaturahmi yang terjalin erat.

Di belakang semua itu, hal lain yang tidak kita sangka-sangka adalah adanya penghargaan dari pihak terkait. Ini semua terjadi, saya duga karena berawal dari niat baik, konsisten, dan komitmen dalam kebaikan.

Alhamdulillah di bulan ini saya menerima dua penghargaan sekaligus. Pertama dari Bapak Bupati Pesisir Selatan sebagai penulis buku dari kabupaten Pesisir Selatan. Diserahkan langsung oleh Bapak Bupati di Lapangan upacara H. Ilyas Yacub di Painan Pesisir Selatan (13/5). Kedua dari Bapak Ka. Kanwil Kemenag Sumbar yang diserahkan di Aula Asrama Haji Batang Anai Padang Pariaman (23/5). Pada kesempatan ini juga pertemuan KPPL se Sumatera Barat berkumpul di tempat ini. Pertemuan luar biasa penuh kebahagiaan hadir tidak hanya dari teman-teman penulis satu kabupaten melainkan hampir seluruh penulis kabupaten kota ada di sini. MasyaAllah!

Kita akhiri bulan Mei dengan banyak cerita positif untuk melangkah menuju masa depan yang in syaa Allah akan kita lalui dengan hal positif lainnya. Aamiin.

Ayo, kita lanjutkan berkarya mencipta banyak cerita. Meninggalkan kenangan hingga nyawa tiada di raga.

#Menulis adalah sebuah kebaikan#

Pesisir Selatan, 31 Mei 2022