Diana part 25
Masih teringat jelas masa-masa sekolah dulu, Sindi diberi kebebasan keluar rumah oleh Ibu sejauh itu untuk belajar. Sering ia membohongi perempuan yang telah melahirkannya dengan alasan sekolah sore, belajar tambahan, mengikuti les Bahasa Inggris, Matematika dan Fisika.
Setiap kali memanfaatkan alasan tersebut, setiap kali jugalah dia menghabiskan waktu untuk pergi berhura-hura dengan Tiara, Rima, Riska, dan tentunya juga dengan pasangan mereka masing-masing. Andi adalah orang yang selalu siap mengisi hari-hari Sindi ketika itu. Dia adalah anak yang gagah berkulit putih bersih, supel dan lumayan pintar. Tidak pernah keluar dari rangking sepuluh besar membuatnya menjadi remaja idola di kelasnya.
Ketika kelas dua SMP dia harus kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu bersamaan. Kecelakaan telah merenggut kehidupan Ayah dan Ibunya. Berawal sejak itulah dia mulai agak pendiam. Prestasinya mulai menurun. Namun, sejak bertemu Sindi karena dikenalkan oleh Maikel membuat dia bangkit lagi.
Sampai akhirnya mereka lebih tertarik menghabiskan waktu bersama daripada hanya sekedar belajar. Belajar adalah sebuah rutinitas yang harus dilaluinya untuk mendapatkan kesenangan bisa keluar rumah.
Pergaulan mereka semakin tidak terkendali saja sehingga lima bulan menjalani masa perkenalan dan pendekatan membuat Sindi dan Andi harus mengubur impian dan cita-cita masing-masing. Mereka harus menghentikan status sebagai siswa. Padahal Andi bercita-cita ingin sekolah tinggi dan menjadi orang sukses sebagai pengusaha dan memiliki banyak karyawan.
Mendengar Sindi telah berbadan dua. Andi kaget dan tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya pernikahan itu terjadi juga setelah Ayah Sindi mengancamnya. Mereka diusir dari rumah dan tidak diizinkan kembali lagi, walau Ibu Sindi beruraikan air mata melepas anaknya itu. Benar saja tidak satupun dari keluarga Sindi yang berkunjung termasuk Ibu. Mungkin karena pengawasan ayah yang ketat.
Karena masih muda, belum punya pekerjaan dan tidak mungkin menyusahkan neneknya yang baru saja kehilangan Kakek. Kakek meninggal setelah empat bulan dia menikah. Itu berarti satu bulan setelahnya adalah jadwal Sindi melahirkan.
Tepat sekali, Sindi melahirkan diwaktu yang tidak melenceng dari perkiraan. Dia antarkan Sindi ke rumah bidan dalam keadaan sakit akan melahirkan. Dia minta izin untuk menemui nenek, agar dikasih biaya melahirkan. Seperti biasa mereka hidup dari bantuan nenek. Tetapi, setelah itu dia tidak lagi kembali dan membiarkan Sindi di rumah bidan.
Sekarang entah bagaimana bisa, Sindi melihat suaminya itu sudah menjadi orang yang sukses dan dikagumi banyak orang. Dialah ustadz Andi. Ustadz berparas gagah dengan kulit bersih idaman wanita. Kini dia ustadz kondang yang menjadi banyak perbincangan.
Sindi mengetahui itu ketika majikannya yang sebagai ketua majelis taklim mengundang ustadz tersebut ke acara pengajian. Sindi yang menjadi asisten rumah tangga setahun belakangan ini. Melihat spanduk dan poster itu terpampang nyata di depan masjid.
Dia hanya diam dan berharap bisa bertemu ustadz atau ayah anaknya. Tetapi sayang, penjagaan yang ketat karena jamaah cukup banyak tidak bisa membuat mereka bertemu. Sindi hanya bisa menelan rasa kecewa dan memeluk anaknya. Dia hanya ingin anaknya tumbuh besar dan sekolah dengan layak serta terhindar dari musibah yang telah menimpanya dulu.
Tanpa terasa anak gadis Sindi yang dia beri nama Mutiara telah berumur tujuh tahun dan siap-siap akan memasuki SD awal tahun pelajaran baru.
#Pertemuan dengan Diana
"Sindi?" teriak Diana ketika Sindi mendekati meja pendaftaran. Mereka saling berangkulan.
"Kamu kapan pulangnya?" tanya Sindi.
"Sudah satu tahun. jawab Diana.
"Wah baru kemarin berangkat dan tamat ja ya? tanya Sindi lagi.
"Nah lho, anakmu saja masih kecil aku tinggalkan dulu dan sekarang sudah mau mendaftar SD saja!" balas Diana.
Sejak kepulangannya dari Cairo, Diana menjadi guru yayasan di pesantren itu. Pesantren yang terkenal dengan lulusan terbaik dengan hapalan Al-Quran yang banyak. Sindi sengaja memasukkan anaknya ke pesantren dari awal, berharap nanti punya pemahaman dasar akan agama dan menjaganya dari perbuatan keji dan mungkar.
Cerita panjang mereka akhir sampai kepada rencana pernikahan Diana. Sindi kaget bukan main. Bagaimana bisa Andi suami yang meninggalkannya dulu kini akan menjadi suami sahabatnya itu.
Bersambung
Pesisir Selatan, 26 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ditunggu sambungannya buu..ceritanya semakin memukau
Alhamdulillah, terima kasih Ibuk
Baru baca Diana di link gurusiana, biasnya bac dr fb aja.sukses selalu Ibu.barokalloh
Aamiin. Terima kasih Ibuk
Keren bun ceritanya.menarik dan asyik dibaca. Sukses selalu bund
Aamiin. Terima kasih Ibuk
Keren
Alhamdulillah, Terima kasih Ibuk, dalam rangka belajar menulis
keren cerita cerpennya buk Meria
Alhamdulillah Pak. Belajar menulis Pak
smg sukses sll ya
Aamiin aamiin ya rabbal'alamiin terima kasih Pak
ttp smgt n salam literasi ya
insyaAllah semangat Pak. Salam literasi dari Ranah Minang Pak
Keren Bu...
Sudah aku follow ya Bu..
Salam kenal. Tulisannya bagus
Salam kenal kembali dari ranah Minang buk
Selalu keren dengan ceritanya.
Keren ceritanya.. penuh konflik
Terima kasih Pak
Mantap bu, sudah saya follow
Alhamdulillah, Terima kasih Ibuk