Meria Fitriwati

Nama Meria Fitriwati, S.Pd mengajar di MAN 3 Pesisir Selatan Sumatera Barat. Berasal dari Kamang Mudik Kab. Agam Sumatera Barat. Tamatan S1 Pendidikan Bahasa In...

Selengkapnya
Navigasi Web
Unexpected Meeting

Unexpected Meeting

Berbicara serunya Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) 12,13/11 se Indonesia yang diadakan oleh Media Guru Indonesia tidak bisa dipungkiri. Senang, terharu, rasa tidak percaya, bahkan terasa bak mimpi bisa bertemu teman-teman penulis di alam nyata. Para penulis hebat dari berbagai daerah di Indonesia sengaja datang membawa kerinduan yang tidak bisa terungkap dengan kata-kata. Teriakan histeris menggema, pelukan persahabatan diselimuti cinta, tatapan mata mempererat rasa yang seakan tidak percaya, tegur sapa membuat silaturahmi makin terjaga, tidak lupa dokumentasi di setiap momen yang ada, semua pertanda indahnya jalinan yang terukir berawal dari karya.

Menulis adalah sebuah kebaikan. Kata-kata ini saya jadikan motto dalam menulis. Hal ini bukan tidak beralasan. Banyak kebaikan-kebaikan yang akan ditemui jika mampu melibatkan diri dalam menulis. Contoh saja, bertemu dengan banyak orang-orang yang penuh semangat dalam berkarya akan membuat kita lebih termotivasi untuk mencipta karya juga. Contoh lainnya yang tidak kalah hebatnya adalah ketika kita menulis dengan niat baik, maka Allah akan berikan juga kebaikan demi kebaikan dari arah mana saja. Kita akan merasakan kenyamanan dan kedamaian yang menentramkan hati. Terhindar dari banyak waktu yang sia-sia dan mengubahnya menjadi waktu yang berguna.

Kebaikan lainnya yang begitu nyata adalah ketika saya menerima pesan dari ketua Komoditas Penulis Penggiat Literasi (KPPL) Pesisir Selatan (Pessel) Ahmad Asdi meminta kesediaan saya untuk berangkat ke Jakarta mewakili KPPL Pessel. "Bu Meria mohon bersedia kami utus sebagai perwakilan KPPL Pessel untuk menghadiri acara TNGP di Jakarta pada tanggal yang ditentukan."

Pesan singkat melalui aplikasi WA itu membuat saya harus berpikir dua kali. Maklum, langkah seorang ibu yang memiliki anak-anak masih kecil dan masih butuh pendampingan setiap waktu sangat diperhitungkan. Apalagi jauh dari keluarga yang tidak memungkinkan untuk menitipkan anak walau sebentar.

"Silahkan diskusikan dengan keluarga terlebih dahulu. Kami sengaja memilih Bu Meria karena memiliki karya terbanyak," ucap beliau meyakinkan. Berselang sehari dan setelah memikirkan sebaik-baiknya akhirnya saya memutuskan untuk menerima permintaan tersebut.

Keadaan ini sungguh tidak terduga, tidak pernah terbayangkan oleh saya akan pergi untuk kegiatan TNGP tahun 2022 ini. Karena saya sudah yakin, waktu untuk bisa lepas dari anak-anak belum saatnya. Namun, karena dukungan suami, kepala madrasah, dan rekan-rekan guru di madrasah, dan di KPPL membuat saya mantap maju menemui teman-teman penulis yang sesungguhnya kerinduan itu sudah menggunung di dada. Setelah keputusan dibuat, sehari sebelum acara saya pun segera mendaftarkan diri dan mengisi formulir pendaftaran untuk bersedia mengikuti acara TNGP.

Kebaikan lainnya yang juga sangat saya rasakan ketika Bu Deswita, penulis asal Sijunjung yang bersedia pergi berbarengan ke Jakarta. "Bu Meria, silahkan hubungi Bu Deswita agar bisa sama-sama berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Jakarta!" Jelas Bu Dewi Istiqomah pengurus KPPL provinsi Sumatera Barat.

Gayung bersambut, "Alhamdulillah, Ibu ada teman. Ayo, kita pesan tiket sekarang!" ucap beliau dengan penuh semangat. Saya yang berharap bisa pergi dengan teman akhirnya terwujud. Begitulah cara Allah SWT memberikan kebaikan demi kebaikan, jika kita memulai segalanya dalam kebaikan juga.

Semua Allah mudahkan baik dalam perjalanan hingga acara. Acara yang diawali di gedung Jakarta Convention Center (JCC), berlanjut ke masjid Istiqlal, lalu ke perpustakaan nasional, kemudian menuju Monas, dan acara hari pertama berakhir di kota tua. Pada hari ke dua, acara diadakan di Kemendikbudristek Jakarta. Luar biasa rahmat dan nikmat Allah SWT, dalam acara ini banyak ilmu yang bisa diambil, salah satunya adalah tetaplah belajar dan menjadi rendah hati. Bayangkan, saya tidak melihat ada perbedaan yang menyolok dari para penulis hebat seantero negeri ini. Sementara mereka orang-orang yang jauh lebih hebat. Ada yang menjadi Ka. KanKemenag, istri Ka. KanKemenag, dosen, kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, dan lainnya. Hal yang sama ditunjukkan oleh instruktur menulis MGI, mereka tidak terlihat menonjol dalam ilmu yang mereka miliki. Hanya keakraban dan kebaikan yang mereka tebar dengan indah.

Dari pertemuan singkat ini, saya harus menggarisbawahi bahwa tetaplah lakukan segalanya dengan niat baik. Yakinlah, semua yang diawali dengan kebaikan akan membawa kebaikan yang berlipat ganda. Terima kasih MGI telah mewadahi pertemuan indah ini. Jaya terus MGI, majulah literasi Indonesia.

Pesisir Selatan, 18 November 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat bu Meria...alhamdulillah doa saya terkabul. Pertemuan yang sangat istimewa di TNGP. Salam rindu selalu, sehat dan sukses terus

22 Nov
Balas



search

New Post