Bukan rahasia umum jika ingin mengikuti suatu kegiatan, guru harus melampirkan salah satu karya tulis terbaiknya. Melalui karya tersebut akan terpilih peserta - peserta dengan karya orisinal dan inovatif buah dari pemikiran penulis. Jika beruntung ditetapkan sebagai peserta, karya tulis tersebut kemungkinan tidak dapat digunakan untuk kegiatan lainnya. Karena biasanya hasil karya penulis dibukukan dalam bentuk prosiding bahkan jurnal berISBN. Namun jika belum beruntung, tulisan tulisan tersebut dapat disesuaikan bahkan diubah menjadi lebih sempurna untuk kegiatan lainnya. Hal tersebut bukan tidak pernah saya alami. Sekali dua kali bahkan lebih dari itu, karya saya tertolak entah dengan alasan apa. Saya cukup berbesar hati menerima keadaan-belum-pada-waktunya tersebut. Namun di lain kesempatan, saya berusaha memperbaiki dan mengubah beberapa hal hingga karya tersebut dapat diajukan untuk kegiatan lainnya. Kadang - kadang pucuk dicinta, ulam pun tiba. Karya yang awalnya tertolak, kemudian menjadi karya lain pada kegiatan lainnya. Saya sebut ini rezeki. Bukankah rezeki adalah jaminan dari Allah. Tidak akan tertukar bahkan pasti tepat pada waktunya. Begitu juga dengan jodoh, bukan? Jika dua orang ditakdirkan bersama, maka dari sudut bumi manapun mereka berasal, mereka pasti bertemu. – Tere Liye –