Riska Merita

A happy teacher, a moody-writer, yellow & blue lover ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kamu yang Mana??
sumber : google/oldbookscartoon

Kamu yang Mana??

Kebetulan saya suka membaca buku buku Pram. Buku Pramoedya Ananta Toer yang pertama kali saya baca judulnya Gadis Pantai. Buku itu saya beli saat duduk di bangku putih abu – abu. Mungkin sekitar 15 tahun yang lalu. Saat itu harga bukunya tidak lebih banyak dari 50 ribu namun kurang dari 100 ribu. Entah saat ini, mungkin harga satu buku milik Pram dibanderol kurang dari 200 ribu. Terakhir saya lihat di Gramedia pada medio Januari 2020, buku buku tersebut masih diterbitkan oleh Lentera Dipantara.

Bicara soal harga, saya menemukan sebuah grup Facebook yang menjual buku buku Pram edisi cetakan lama. Cetakan lama itu diterbitkan oleh Hasta Mitra. Sebuah penerbit buku di Indonesia yang didirikan oleh Hasjim Rachman, Joesof Isak dan Pramoedya . Dari namanya saja sudah bisa ditebak “harga sejarah” Hasta Mitra. Ketiga orang ini merupakan tahanan politik Indonesia yang diasingkan di Pulau Buru. Pada tahun 1980 untuk pertama kalinya Hasta Mitra menerbitkan karya fenomenal milik Pram yang berjudul Bumi Manusia. Yang kemudian, buku buku tersebut menjadi tetralogi Pulau Buru, bersama dengan 3 buku lain milik Pram.

Dalam postingan lain di grup yang sama, saya baru mengetahui bahwa satu buku milik Pram yang dicetak Hasta Mitra, bisa dihargai hinggi berjuta juta rupiah. Saya bertanya tanya ,“Apa rasanya membaca buku cetakan lama?”

Sementara satu buku Pram cetakan terbaru pun masih saya cicil untuk dimiliki.

Ada sebuah komentar yang diajukan oleh anggota lainnya di dalam grup tersebut.

“mahal banget harga bukunya, di Gramedia saja satu buku paling 160ribu rupiah. Yang jual jangan kelewatan ya! Jangan tidak adil, bro”, tulisnya dalam kolom komentar.

“hehehe, ini perbedaan antara sekedar pembaca, penggemar dan kolektor Pak. Mungkin bapak hanya sekedar pembaca. Belum termasuk penggemar atau kolektor. Isi memang sama, tapi prestisenya berbeda. Soal harga, ya susah ya kalo bicara yang belum masuk ke level selanjutnya”, tulis penggemar yang lain.

“sudahlah gaes, ini perkara jual beli dan selera. Setuju ambil, ga setuju tak apa”.

Dari sekian banyak komentar sengit, saya paling suka dengan komentar ini

“saran saya merdeka kan dulu ekonomi anda”

Wkwkwkwkwk…

Sebagai informasi, saat ini bahkan tersedia berbagai jenis buku dengan harga murah yang dibanderol tidak kurang dari 25ribu rupiah per buah. Jika ingin gratis dan terniat melanggar hak cipta, juga tersedia dalam bentuk ebook yang bebas dicari di mesin pencari google.

Semua kondisi ini tentu menjadi tidak sama bagi setiap orang. Tergantung kebutuhan, kemauan dan keinginan.

Saya mau beli buku asli cetakan lama.

Saya mau beli buku asli cetakan baru.

Saya mau beli buku bajakan dengan harga murah.

Saya gamau beli buku tapi pengen baca, jadi cari di google.

Sama seperti aku mau, kamu enggak.

Terus aku kudu piye toh???? :p

Tapi sebaik baiknya menyukai adalah berdoa.

Berdoa saja, semoga suatu hari mampu membeli buku asli cetakan lama dan cetakan baru.

Berdoa saja semoga suatu hari, aku dan ……… *boleh diisi apa saja yang anda suka*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya mau jawab apa ya...? Hehehe... keren tulisanya bun...moga sukses selalu

08 Jul
Balas

Hehehe, apa aja boleh kok Mbak Solvia. Salam literasi

08 Jul



search

New Post