Riska Merita

A happy teacher, a moody-writer, yellow & blue lover ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mari Berliterasi
Sumber : google/literasikarikatur

Mari Berliterasi

Gaung gerakan literasi memang sudah terdengar sejak beberapa tahun terakhir. Secara harfiah literasi diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca. Bahkan berbagai data digunakan sebagai tolak ukur literasi. Menteri Muhadjir Effendy menyebutkan bahwa literasi Indonesia sudah tertinggal dibandingkan dengan negara - negara lain di dunia. Penelitian PISA (2012) mengemukakan kedudukan Indonesia berada pada peringkat 60 dari 65 negara untuk kategori membaca. Data - data ini kemudian menjadi pekerjaan rumah dan tanggung jawab bersama agar tiap kita melek dan sadar berliterasi. Di era globalisasi saat ini, dimana teknologi berkembang dengan sangat pesat, serta berbagai kemudahan dapat diraih dalam sekejap. Berbagai konten dan aplikasi menyediakan sumber bacaan yang dapat diakses kapan dan dimana saja. Kritikan, gagasan dan ide sebagai wadah berliterasi pun dapat dituangkan melalui blog dan media sosial. Oleh sebab itu, kita harus bersedia membawa teknologi dalam berliterasi. Penyediaan pojok baca, pemaksimalan fungsi perpustakaan, pemberian wakaf buku hingga pelatihan menulis bagi guru, siswa dan komunitas pun dilakukan untuk membudayakan literasi. Upaya pemerintah memang tidak main - main dalam urusan literasi. Semua pihak diajak untuk sadar literasi melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi Keluarga (GLK) dan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM). Gerakan - gerakan ini nyatanya melibatkan sekolah, keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan minat baca tulis. Pada kenyataannya, berliterasi tentu tidak bisa ditumbuhkan dalam semalam, diperlukan intervensi dan kontinuitas agar tujuan literasi dapat dicapai. Tingginya frekuensi berliterasi diyakini akan berbanding lurus dengan terciptanya sumber daya manusia dengan kepribadian dan budi pekerti yang baik. Harapannya agar dapat memberikan efek lain pada kualitas hidup masyarakat, memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian dan menciptakan lapangan pekerjaan. Bahkan seorang ilmuwan Cordon (2003) menjelaskan bahwa literasi merupakan sumber ilmu yang menyenangkan sehingga mampu membangun imajinasi untuk menjelajah dunia dan ilmu pengetahuan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post