Aku masih teringat sebuah pamflet sewaktu duduk di sekolah dasar. Katanya buku adalah jendela dunia. Aku teringat sewaktu dulu kerapkali mencuri pinjam buku di perpustakaan sekolah. Walaupun demikian Abah memfasilitasiku dengan membelikan majalah Bobo dan Aku Anak Saleh. Berkunjung ke toko buku Gramedia adalah salah satu favoritku selain jajan dan makan 😛. Aku mengingat bagaimana Abah menghadiahiku berkunjung ke Gramedia dan berkata "boleh ambil apa saja yang kamu suka". Bagiku, ada begitu banyak kenangan di setiap sudut Gramedia Atmo.

Beranjak SMP sesekali aku sudah bisa pergi ke Gramedia sendirian. Bahkan sewaktu SMA sudah berani menyisihkan uang jajan untuk membeli buku yang kuingini. Di bangku kuliahpun begitu, beberapa uang hasil bekerja disisihkan untuk membeli buku. Aku terkejut sewaktu mendapati buku lama yang pernah dibeli, ternyata sudah 2 kali lipat harganya saat ini. Sungguh membeli buku adalah bentuk investasi. Makanya aku seringkali sedih jika seorang teman meminjam buku dan sembarangan menggunakannya. Entah melipat ujung kertas bahkan membuat lepas lembar per lembarnya.

Pernah suatu waktu, aku dan seorang teman bertemu janji untuk cuci mata ke toko buku. "YaAllah dek, mahal banget buku dan novel sekarang ya!", gerutu mbak Linda. Aku menjawab dengan tertawa.

Buku karangan penulis biasa saja harganya bisa menyentuh angka seratus ribu lebih, apalagi sebuah buku karangan penulis best seller, jangan ditanya nominalnya.

Saat membeli buku, aku tidak terlalu mengharuskan buku best seller, terserah suasana hati dan kebutuhan saja.

Ku lihat Najwa Shihab pandai dan memiliki kemampuan bicara dan berargumen yang sangat baik, beliau pasti banyak membaca buku. Karena biasanya kosakata akan banyak kita miliki jika banyak membaca sebuah referensi, buku misalnya.

Hari ini, tanggal 23 April 2020 diperingati sebagai Hari Buku Sedunia. Pada masa pandemi saat ini, dimana kegiatan belajar mengajar seluruhnya dilakukan di rumah hendaknya membaca buku menjadi salah satu agenda wajib yang dilakukan di rumah. Selaras dengan pernyataan UNESCO yang mengatakan bahwa kekuatan buku harus dimanfaatkan selama masa pandemi. Menurut UNESCO "Di saat sebagian besar sekolah di seluruh dunia tutup dan orang-orang harus membatasi waktu mereka, kekuatan buku harus dimanfaatkan. Membaca buku dapat memperkuat ikatan antar orang, memperluas cakrawala kita, sambil merangsang pikiran, dan kreativitas kita." UNESCO juga menegaskan di masa pandemi sekarang ini, penting untuk meluangkan waktu untuk membaca buku bagi diri sendiri dan anak anak.

Melalui buku, pengalaman dan pengetahuan bisa kita dapatkan. Selain itu, dengan membaca buku dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan membaca buku kita akan mendapatkan banyak informasi dan bisa (jadi) mengurangi penyebaran informasi yang bersifat hoax.

Ohya selamat Hari Kartini juga ya!

Marhaban ya Ramadhan, selamat datang bulan penuh berkah dan ampunan. Semoga Allah senantiasa melindungi dan merahmati kita dalam menjalani setiap fase kehidupan ini 😊😇