Dari siang hati was-was. Menurut BMKG malam ini air laut akan naik lebih tinggu dibanding semalam. Dari sore angin bertiup kencang diiringi hujan lebat mengguyur kampung kecil ini.

Halaman depan sudah digenangi air. Lama kelamaan airnya sampai dianak tangga pertama. Perkiraan ini bukan hanya air hujan yang membanjiri jalanan. Tampaknya air laut sudah mulai meluap.

Teman-teman yang tinggap dipinggir pantai banyak yang mengeluh. Air sudah sampai dibawah kolong rumah. Ombak mulai menampar-nampar lantai rumah dari bawah.

Alhamdulillah air segera surut. Hanya hitungan menit air pasang dan membanjiri jalanan. Dan akhirnya surut lagi.

Banyak anak-anak ikan yang terjebak di daratan. Mereka terbawa arus sampai ke jalanan. Tadi siang banyak anak kecil yang menyisir jalanan untuk mencari ikan-ikan kecil yang terjebak tidak bisa kembali kelaut.

Karena hujan turun dengan lebatnya, jalanan sepi dari hiruk pikuk manusia. Tidak seperti kemarin malam. Fenomena meluapnya air laut seperti objek bagi mereka untuk tidak dilewatkan. Anak-anak seperti kegirangan melihat air laut yang menggenang sampai ke anak tangga rumah mereka. Bagi anak 80an. Fenomena ini sudah pernah kami alami.

Ada yang mengartikan semua ini sebagai fenomena alam. Namun bagaimanakah jika ini pertanda dari Yang Maha Kuasa? Harusnya kita bisa merenungkannya. Pada kejadian kemarin malam dan malam ini adalah suatu yang patut kita syukuri. Karena keadaan kampung kita aman-aman saja. Semoga tidak ada efek yang ditimbulkan sesudahnya. Aamiin

19 Oktober 2020

#TantanganGurusiana hari ke-155