Merliana

Guru di SMPN 2 Pulau Derawan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mimpi

Mimpi

Kami duduk santai sambil masing-masing asik dengan gawai ditangannya. Tidak lama kemudian masing-masing orang meninggalkan tempat bersantai ini. Tinggal aku dan Peter. Aku merebahkan tubuhku di ranjang kayu yang dilapisi tilam berisi kapuk empuk. Kulihat disampingku Peter juga ikut merebahkan badannya sambil tangannya terus memencet gawai. Tiba-tiba saja Peter berbalik dan memelukku. Aku kaget dan segera menghindar, dia menarik lenganku dan memintaku untuk tetap disampingnya. Aku berdiri menuju pintu. Diluar kulihat banyak sekali anak-anak berlari. Mereka anak-anak dari pengajian. Anak-anak seumuran Billi anakku. Aku tidak melihat Billi diantara mereka. Aku tersenyum-senyum.sendiri melihat tingkah anak-anak itu.

"Siapa?" suara Peter bertanya padaku.

Dia masih berbaring di tempat tidur.

"Anak-anak dari pengajian" sahutku.

Peter mengangkat tangannya untuk meraih tanganku. Untung saja aku sempat menghindar. Anak-anak yang tadi membuat kebisingan sudah pergi bersama guru mereka.

Melihat sikap Peter yang keterlaluan itu, aku berlari bersembunyi dari kejarannya. Laki-laki itu terus mengejarku. Dengan langkah kakinya yang lebar dia hampir mendekatiku. Untungnya aku masih bisa menghindar. Aku masuk ke rumah tetangga dan bersembunyi disana. Peter tidak lagi mengejarku. Dia tidak mengetahui keberadaanku. Tapi aku bisa melihatnya yang masih kebingunan mencariku. Dia bertanya pada setiap orang yang lewat.

Pagi ini hujan deras mengguyur. Aku menyusun toples-toples daganganku diatas meja. Sambil membersihkan air hujan yang tergenang diatas meja. Kulihat mama sedang menyapu teras. Masih lengkap dengan baju tidurnya. Dari kejauhan kulihat kedua anakku berjalan menuju ketempatku. Paman Den datang ingin meminta gawainya yang sejak semalam di charge di kamar kami. Dari kejauhan kudengar sayup suaranya memanggilku. Aku meminta kepada kedua anakku untuk mengambilkan gawainya dikamar. Tapi sianak tidak mengindahkanku.

Kulihat paman Den masuk kerumah. Setelah itu adegan berubah, dipagi buta itu kulihat Peter sudah berubah menjadi mas Haryo. Dengan pakaian serba putih dan memakai peci hitam. Dia menyalakan lampu diruang tamu. Sambil membersihkan air diatas meja jualanku, aku melirik ke mas Haryo. Tampak jelas dimataku dia sedang melihat kearahku.

"Dia tidak berani datang ke bapakmu" kata mama.

Entah ada masalah apa diantara kami. Kenapa aku begitu ingin menghindar dari mas Haryo. Semalam aku tidak pulang kerumah. Dari menghindari kejaran Peter. Setelah selesai membersihkan meja jualanku aku berpamitan pada mama untuk kerumah bu patma. Aku tidak tahu siapa itu bu Patma. Ketika aku masuk kerumahnya, dia memintaku duduk untuk sarapan.

Dalam rumahnya ada dua orang laki-laki sedang diurut. Dia Pak Karno, tapi bu Patma membawaku kekamarnya. Dikamarnya sudah ada wejangan yang sejak kemarin dibuatnya.

"Mantra kemarin akan membuatnya lengket dan terus mencarimu" kata bapak yang sedang memijat itu.

Aku disuguhi singkong rebus. Saat kuangkat tanganku untuk mencicipi singkong rebus itu, mas Haryo muncul dari teras belakang rumah bu Patma. Aku menghela napas kesal dan mengalihkan pandanganku.

Entah kenapa aku merasa benci sekali dengan mas Haryo. Kenapa dia terus mengejarku, padahal aku sudah tidak ingin melihatnya. Aku sangat membencinya. Bahkan aku rela pergi dari rumah meninggalkan anak-anakku hanya untuk tidak melihatnya lagi.

Saat dia duduk di hadapanku, bu patma membacakan sesuatu, aku baru sadar bahwa di sini bu Patma berperan sebagai paranormal.

Setelah dia membacakan mantra, dia memintaku melakukan sesutau yang sama seperti yang dilakukan mas Haryo. Memindahkan sesuatu yang ada dalam peti keramatnya. Tapi aku tidak melakukannya. Dia kemudian menghukumku dengan menggunting lengan bajuku. Setelah itu dia kembali ketempat duduknya dan memberikan aku contoh lagi. Apa yang harus aku lakukan ketika dia membacakan mantra kedua. Aku enggan mengikuti ritualnya, karena aku memang benar-benar tidak mencintai mas Haryo lagi. Ritual pagi ini dilakukannya untuk mempersatukan aku kembali dengan mas Haryo.

Benarkah ada yang seperti itu? Mimpiku berakhir sampai disini. Aku terbangun, tapi saat pertamakali terbangun, aku masih merasakan bahwa aku benar-benar tidak mencintai mas Haryo lagi. Aku benar-benar tidak mencintainya lagi, aku membencinya. Kata orang mimpi adalah bunga tidur. Apa yang terlintas dibenak kita, apa yang menjadi pikiran kita, itulah yang akan terbawa ke dalam tidur. Hampir sama tapi settingan tempat dan ceritanya mengalir seperti itu. Adegan terakhir seperti nyata. Mungkin seperti setengah dari perasaanku. Hati yang tersakiti.

Mama yang hadir dalam mimpiku, beliau sudah perfi 5 tahun lalu. Pak Karno juga sudah pergi beberapa bulan yang lalu. Inilah yang membuat aku merasa tidak pernah kehilangan mama. Dia datang terus dalam mimpiku. Hampir setiap malam, aku selalu bertemu dengannya dalam mimpiku, dimanapun aku berada, dia selalu dalam mimpiku. Pertanda apakah itu? Kata orang mimpi bertemu dengan orang yang sudah meninggal, artinya dia ingin didoakan. Tapi aku tidak percaya itu. Mamaku, selalu ada dalam doaku, disetiap denyut nadiku selalu kupanjatkan doa untuknya. Adakah dia datang dalam mimpiku memberi isyarat lain? Mungkin dia tahu aku merindukannya

3 September 2020

#TantanganGurusiana hari ke-139

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi

03 Oct
Balas

Terimakasih bapak, support bpk menjd motivasi saya, salam literasi pak

03 Oct

Cerita dg sajian kalimat2 yg apik dan enak untuk dibaca. Keren, Bunda... Salam santun, smg sukses selalu...

03 Oct
Balas

Terimakasih bun, msh dlm proses belajar bun, aamiin, terimakasih sdh mampir bunda

03 Oct



search

New Post