Merry Egline

Guru SD yang suka menulis, dan ingin belajar untuk menulis. Motto hidup "bahagia itu, tidak selalu mendapatkan semua yang sempurna dalam hidu...

Selengkapnya
Navigasi Web

Putri Duyung Yang Terluka

Sebelum Subuh tiba, pesan WA dari penjaga sekolah mengguncang batinku. Kulihat video yang sangat tidak ingin kulihat. Air sungai yang menghempas sekolahku seolah merasakan kemenangannya telah menyapu hampir semua kelas. Air yang membawa lumpur sangat pekat itu seperti menendang persendianku, terbayang sudah apa yang harus ku lakukan pagi ini di sekolah. "Aku akan menjadi putri duyung lagi", batinku bergumam.

Pupus sudah semua rencana besar yang sudah kami rencanakan secara matang. Sejak hari Rabu kami sudah mempersiapkan menu masakan yang akan kami ramu pada hari Sabtu. Menu andalan jika harga ayam dipasaran relatif sangat murah, sebut saja namanya ayam kecap. Setelah bincang-bincang selepas siswa pulang sekolah, direncanakanlah bahan-bahan yang akan dibeli, siapa yang akan membeli dan berapa sumbangan yang harus di setor ke bendahara. Semua antusias dan penuh semangat, terbayang menu makanan yang akan dibawa pulang di Sabtu itu.

Dengan berat hati aku berangkat kesekolah. Kusaksikan siswa yang sudah siap-siap ingin kerja bakti. Sepertinya mereka cukup gembira dengan banjir yang selalu menghampiri kami ini. Apalagi kalau bukan off belajar. Begitulah setiap hujan dengan intensitas tinggi, sekolahku selalu kebanjiran, dan siswa akan dengan bersuka cita melaksanakan kerja bakti.

Setelah berdiskusi cukup panjang dengan para guru, kami akhirnya memutuskan tetap melaksanakan aksi gelar masak-memasak. Eksekusi dilaksanakan setelah semua kelas kembali bersih dan rapi. Kami yang sudah terbiasa, cukup sigap dan cepat untuk membereskan lumpur-lumpur itu. Salah seorang diantara kami bertugas untuk pergi membeli bahan masakan dan kerja bakti tetap berjalan sesuai target yang diharapkan.

Kami mengemasi kelas kami masing-masing. Untuk kelas 6 yang posisinya lebih tinggi dan tidak terkena banjir, akan membantu guru-guru kelas rendah. Perkerjaan yang begitu berat terasa ringan jika dikerjakan bersama-sama. Belum selesai pekerjaan itu, datanglah seorang guru yang dari pagi tidak menampakkan batang hidungnya. Beliau membawa sekantong besar mentimun untuk acara makan-makan siang nanti. Dengan baju yang tidak menggambarkan keinganan untuk ikut berpartisipasi dalam kejadian menyedihkan ini, pamit undur diri pergi melayat ke luar kota karena ada guru dari sekolah lain yang meninggal dunia. Ingin rasanya aku mengunyah-nguyah kusen pintu, menyaksikan sikapnya yang tidak ada sedikpun menampakkan rasa empati atas musibah yang menimpa sekolah kami. Kami lepas kepergiannya dengan rasa jengkel yang terpahat dalam sanubari kami.

Selepas kepergiannya, pekerjaan bersih-bersih tetap berjalan. Kurang lebih 2 jam saja, kelas kembali bersih dan rapi. Dengan gerak cepat, kami melanjutkan aksi kami menjadi master chef. Sepanjang kegiatan memasak, hati-hati yang sudah tersakiti ini tak mau sedikitpun membahas kejadian tadi. Jika ada salah satu diantara kami yang ingin memulai, teman lain bersorak meminta agar berhenti menorehkan luka. Luka yang timbul karena rasa kecewa yang terasa begitu menyakitkan.

Pada kejadian ini aku belajar untuk menjadi manusia yang bisa memilih mana yang penting dan mana yang paling penting. Mana yang patut dan mana yang paling patut. Semua peristiwa itu penting, dan semua peristiwa itu juga patut untuk di kita terlibat di dalamnya. Tapi sebagai manusia kita dibekali akal dan hati nurani yang memungkinkan kita untuk bisa berfikir secara kritis dalam mengambil sebuah keputusan. Jangan sampai keputusan yang kita ambil bertentangan dengan sisi kemusiaan yang akhirnya menyakiti hati semua orang, atau malah keputusan tersebut memamerkan secara nyata karakter kita yang sebenarnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post