Mery

Halo.... Salam kenal semua Namaku Mery ...

Selengkapnya
Navigasi Web

WORKSHOP LITERASI III PONTIANAK 2018 - BANTINGAN PINTU MENGAWALI KARIRKU

BANTINGAN PINTU MENGAWALI KARIRKU

Aku bukan siapa-siapa ketika aku menyelesaikan pendidikan SMA ku di tahun 2000. Saat itu aku hanya mempunyai keinginan untuk mencari uang sambil meneruskan kuliah. Namun banyak lamaran yang sudah ku sebar tidak satupun yang memanggil aku untuk di wawancara. Suatu hari salah satu teman kuliah ku yang sudah bekerja sebagai tenaga tata usaha di sebuah sekolah terkenal menawarkan pekerjaan yang sedang lowong di sekolah tempatnya bekerja.

Tanpa ragu aku menanyakan kepadanya, lowongan pekerjaan apa yang sedang kosong itu. Temanku mengatakan bahwa sekolah tempat ia bekerja sedangkan membutuhkan guru TK. Sejenak aku terdiam, dan berpikir, apakah aku bisa menjadi guru. Namun salah satu temanku yang lain yang memang kesehariannya menjadi guru les privat keliling mengatakan dia tertarik dan mengajakku untuk mencoba melamar pekerjaan disana.

Akhirnya aku dan temanku menitipkan surat lamaran kerja kami kepada satpam di sekolah itu. 2 hari berlalu tidak ada panggilan sama sekali. Harap-harap cemas dan saling bertukar informasi selalu kami lakukan antara teman-teman jikalau memang ada lowongan pekerjaan di tempat lain.

Deringan telepon di pagi hari memberikan kabar baik bahwa aku diminta untuk wawancara di salah satu perusahaan rokok yang aku lamar. Tanpa ragu aku mandi dan bersiap-siap menuju ke lokasi wawancara, ternyata lamaranku diterima sebagai SPG rokok yang sangat terkenal di Indonesia pada saat itu. Tawaran gaji dan bonus juga sangat menggiurkan. Namun aku meminta waktu 1 minggu untuk berpikir.

Saat berjalannya waktu ku untuk menimbang apakah aku menerima tawaran sebagai SPG rokok, panggilan wawancara dari sekolah tempat aku melamar pun datang. Aku yang tidak punya pengalaman sama sekali tentang bagaimana mengajar, bagaimana mengurus anak-anak sempat ragu. Namun aku tetap datang memenuhi wawancara dan mengikuti serangkaian tes yang dilakukan oleh sekolah.

Beberapa hari kemudian, aku dipanggil untuk magang di sekolah itu sebelum aku ada tes micro teaching yang akan di putuskan apakah aku diterima atau tidak. Belasan guru-guru yang melamar di kumpulkan di bagi dalam beberapa grup. Aku dan teman kuliahku yang sama-sama melamar berbeda grup sehingga aku mengenal dan belajar dari mereka yang sudah pengalaman lebih banyak.

Satu minggu kami diberi kesempatan untuk magang dan mengenal karakteristik dari sekolah itu dan kemudian mempraktekkan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang ada di sekolah tersebut. Saat tes tiba aku sangat tegang dan kurang percaya diri. Pendek cerita aku hanya diterima sebagai asisten guru TK dengan gaji Rp 299.000 perbulan di tahun 2001.

Namun dengan memulai karir sebagai asisten guru inilah yang mengantarkan ku menjadi guru yang kaya akan pengalaman. Satu tahun aku menjadi asisten guru dan membantu di banyak kelas yang melihat dan mengalami langsung bagaimana guru-guru hebat itu mengajar. Di tahun kedua aku di promosikan menjadi guru kelas dan bertanggung jawab di kelas kelompok A.

Kelasku menjadi kelas yang sangat cemerlang. Namun seiring berjalannya waktu aku pun berencana untuk berhenti bekerja sebagai bentuk protes atas beberapa guru yang akan diberhentikan secara sepihak oleh yayasan yang saat itu sekolah kami berencana untuk mengambil jalur International School maka guru-guru yang tidak dapat berbahasa inggris akan diberhentikan.

Aku berusaha untuk memperjuangkan mereka, namun banyak hal terjadi dan aku tidak berhasil. Akhirnya aku menyerahkan surat pengunduran diriku kepada ibu yayasanku, namun surat pengunduran diriku di tolak. Beberapa hari kemudian surat pengunduran diriku yang kedua aku sampaikan kepada beliau, beliu sangat marah, saking marahnya beliau mengusirku dan membanting pintu kantornya.

Aku malu sekali karena dilihat oleh banyak orang tua murid namun aku tidak marah kepada beliau. Bahkan bagiku sikap beliau membuat ku sangat bangga karena ini membuktikan bahwa aku adalah salah satu guru terbaik di sekolah itu. Dari bantingan pintu inilah aku memulai karirku yang lebih hebat lagi.

Seminggu setelah aku berhenti dari sekolahku yang lama, aku dipanggil oleh salah satu sekolah yang lumayan besar saat itu di kota Pontianak. Aku kaget, aku tidak merasa melamar. Usut punya usut ternyata temanku yang mengirimkan lamaran itu untuk ku.

Dari sinilah semua karirku dimulai, semua yang ku lalui adalah pemberian terindah dari Tuhan bahwa semua yang kita lakukan untuk orang lain pasti juga Tuhan akan berikan untuk kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post