Wati mempunyai delapan saudara, dia adalah anak paling bungsu dikelurganya. Dari kedelapan saudara nya hanya tiga orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap yang lain nya sudah menjadi pegawai negeri. Ada yang jadi guru, dosen dan pegawai kantoran.Yang paling membanggakan salah satu kakak Wati mendapat beasiswa S2 dan S3 di Amerika Serikat.

Semua ini berkat kerja keras ibu nya yang hanya berjualan kue dipasar padahari senin dan kamis. Dihari yang lain Ibu nya juga menjadi penjahit, semua dilakukannya demi anak-anaknya supaya berhasil. Satu lagi yang selalu dingat wati, ibu nya selalu mewanti-wanti mereka harus jadi pegewau dulu baru menikah " Jika timbul buruknya sudah ada pegangan hidup untuk mengidupi diri dan anak, jangan seperti saya harus bersusah payah".itu lah yang selalu dikenang wati

Lalu kemana ayah Wati. mereka ditinggal karena ayah dan ibu Wati bercerai. Waktu itu Wati masih ber usia tujuh bulan. Pernah suatu waktu, Wati bertemu dengan ayah nya. ketika mau kekota didalam kendaraan umum , tapi karena ayah nya tinggal di kota lain dan jarang ketemu, yah walau duduk bersebelahan tapi Wati tak mengenal nya, untung lah ibu nya memperkenalkan Wati keayah nya