Meynia

Seorang guru SD, asli dari Bogor, mengajar di daerah Tangerang. Nama asli Nia Kurniasih tapi di medsos lebih dikenal dengan Meynia. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hukum Rimba Dunia Pendidikan
Meynia

Hukum Rimba Dunia Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukum rimba adalah hukum yang menyatakan siapa yang menang atau yang kuat, dialah yang berkuasa.

Wajar saja jika hukum rimba itu berlaku di hutan, karena penghuni habitat di sana adalah sekumpulan binatang. Sang Karnivora Serigala, singa, dan Harimau lah penguasa yang paling ditakuti seluruh penghuni hutan. Dengan tubuh yang gagah dan wajah sangar serta aum suaranya yang menggelegar, dia selalu siap memangsa siapa pun. Apalagi dia yang lemah, tidak berdaya, pasti disikatnya habis. Tidak seorang pun yang boleh melebihi dirinya. Dialah yang harus jadi pemenang.

Hawa nafsu telah menguasai dirinya. Apa pun yang dia dapat tidak pernah merasa puas dan kenyang. Tidak peduli orang lain lapar atau tidak. Tidak peduli orang lain susah atau menderita.

"Hukum rimba yang seyogyanya berlaku di hutan yang berpenghuni hewan, jangan sampai berlaku di dunia pendidikan yang berisi para pendidik yang sudah terdidik, bahkan memiliki lebel profesional.

Saling bersaing, mementingkan ego, serakah serta saling menjatuhkan." Menarik sekali ketika berbincang dan berdiskusi dengan seorang teman yang memiliki pandangan seperti itu.

Mungkin saja, apabila para pemangku kebijakan lebih bijak dan mau turun serta melihat langsung ke lapangan, tidak hanya mengandalkan laporan atau berdasarkan proposal semata, pembangunan sarana fisik di bidang pendidikan akan lebih adil dan merata. Karena ironi sekali jika ada sebuah sekolah yang bagus semakin bagus dan menjulang tinggi sementara yang tertinggal semakin terpuruk bahkan menjadi sebuah bangunan antik.

Dalam dunia pendidikan hukum rimba dan diskriminatif yang dilakukan karena sebuah kekuasaan seharusnya tidak terjadi. Seorang pemimpin sebuah institusi harusnya sadar bahwa mereka adalah seorang pendidik yang harus memberikan contoh dan teladan yang baik, bagaimana membangun sebuah kerjasama dan kolaborasi untuk dapat maju dan berkembang bersama-sama tanpa ada persaingan. Bahu-membahu saling membantu serta mendukung satu dengan yang lain, demi terciptanya kemajuan bersama dalam memajukan pendidikan dan mencerdaskan generasi bangsa.

Budi pekerti yang merupakan dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, yakni perpaduan harmonis antara pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan seharusnya sudah tertanam dalam jiwa setiap pendidik. Sehingga menimbulkan tenaga juga semangat serta menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendidikan. Terwujudnya kebahagiaan yang berperi-kemanusiaan, serta tercapainya keselarasan dan keseimbangan hidup (harmoni).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post