"Meong... Meong... Meong... ", suara sBubu kucing anakku yang kecil. Ia membangunkan tidurku yang sedang lelap. Dikais-kais dan ditariknya kain selimut yang menutupi badanku. "ah bubu kenapa? ", kataku sambil mencoba membuka mata yang masih ngantuk. Kubuka selimut dan bangun, duduk di tempat tidur dengan kaki masih terbaring lurus. "Apa bu? ". "Meong... Meong... ", siBubu kembali mengeong. Matanya melotot melihat padaku. Kemudian menggerakkan lehernya melihat ke arah pintu kamar yang sedikit terbuka lalu melihat ke wajahku lagi. " Meong... Meong..." Ia turun dari tempat tidur. Rupanya ia mengajakku bangun dan ke luar. Aku pun bangkit dari tempat tidur. Kulangkahkan kakiku menuju dapur. Aku tahu sBubu pasti lapar. Karena ia memang suka begitu. setiap subuh. Selalu membangunkanku jika ingin makan. Kulihat jam di dinding menunjukan pukul empat. Sebentar lagi waktu sholat subuh akan tiba. Kuambil makanannya dalam plastik dan kutuang ke tempat makan sBubu. Dengan lahap ia pun menyantap makanannya. Kutinggalkan si bubu yang sedang makan.

Lucunya si Bubu, jika marah dan lapar ingin makan tapi tak diberi, ia suka mencakar-cakar sofa atau karpet dengan kakinya.

Si Bubu... Kucing persia yang lucu. Ia telah punya anak tiga yang sudah kubagi-bagikan. Minggu kemarin ia baru saja melahirkan lagi. Dua anak kucing yang lucu-lucu. Satu kuning dan satu lagi hitam.