M. Hasim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
ASYIKNYA MAPEL OLAHRAGA (sebuah opini dan curahan hati)
http://balisoulmate.com/wp-content/uploads/2016/10/Kesehatan-Anak.jpg

ASYIKNYA MAPEL OLAHRAGA (sebuah opini dan curahan hati)

Kali ini saya ingin menyampaikan unek-unek tentang mata pelajaran olahraga (selanjutnya saya singkat “mapel olahraga”). Tentu dalam perspektif saya pribadi khususnya di sekolah saya mengajar yang terbilang mapel mengasyikkan bagi siswa. Mengapa mengasyikkan? Bolehlah saya membuat perbandingan dengan mapel lain. Saat ada guru yang tidak bisa hadir karena beberapa hal, misal: sakit lupa memberi tugas, mengikuti diklat dadakan tidak sempat memberi tugas atau hal lain ketika posisi guru sedang khilaf.

Pada saat jam mapel olahraga kosong di sekolah saya. Pagi-pagi dengan raut wajah berseri dan mungkin dengan rasa suka hati beberapa siswa sudah ke kantor menemui para guru untuk meminjam bola sepak, bola voli, peralatan badminton atau pun peralatan olahraga lainnya. Tanpa perlu dipanggil atau diperintah, semua siswa selalu melakukan hal seperti itu. Jelas ini hal positif yang tidak perlu dipermasalahkan. Sebab, tanpa mereka sadari dalam diri tumbuh rasa inisiatif, aktif, motivasi, semangat, percaya diri bahkan agresif.

Mengapa agresif? Saya pernah jahil menolak untuk memberikan peralatan olahraga yang mereka minta. Namun, mereka melakukan hal yang tak saya duga. Siswa-siswa memelas dengan raut wajah sedih dan berkata bahwa itu hak mereka berolahraga. Saya membuat alasan bahwa jika terjadi kerusakan tak ada yang mengganti. Dengan tegas mereka menjawab siap bertanggung jawab. Tapi, saya bukan guru olahraga saya tidak berani, ucap saya coba menggoda mereka lagi. Tidak masalah, mereka menimpali siap bertanggung jawab. Berikan saya satu alasan mengapa bapak harus memberikan? mereka pun menjawab ingin belajar meski tak ada guru.

Hal ini lah yang menjadi pertanyaan bagi saya. mengapa pada mapel lain siswa tidak melakukan hal yang sama? Misal pada mapel agama dan PPKn membaca kitab suci atau membaca pasal-pasal UUD. Mapel bahasa Indonesia dan bahasa Inggris mereka punya inisiatif melakukan literasi, misal: membuat puisi, cerpen, naskah drama, berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris. Mapel matematika dan IPA menghapal rumus-rumus lalu berlatih mengerjakan soal. Mapel IPS menggambar peta atau yang lain. Seni budaya bermain gitar atau melukis. TIK mengotak-atik komputer atau sekedar belajar mengetik. Intinya yang berkaitan dengan mapel saat jam pelajaran yang gurunya sedang khilaf. Tapi, sampai saat ini belum pernah terjadi di tempat saya. Parahnya, siswa-siswa lebih memilih pinjam bola lagi pada mata pelajaran yang lain. Padahal berbagai bahasa motivasi sudah dilakukan. Apakah mungkin tindakan kami khususnya saya yang tidak menginspirasi?

Saya mulai berpikir. Apakah karena mapel yang lain tidak berbentuk permainan para siswa tidak punya inisiatif? Apakah mungkin karena mapel yang lain bukan kegiatan sehari-hari mereka di rumah? Apakah mungkin karena mapel yang lain jarang mengadakan lomba seperti halnya mapel olahraga?

Yah bisa jadi karena itu. Saya sebagai guru kurang kreatif menciptakan pembelajaran dalam bentuk permainan. Ya, memang saya perhatikan olahraga sepakbola atau futsal, badminton, dan yang lain, khususnya permainan bola voli adalah kegiatan anak-anak di kampung ketika sore hari. Dan ya, memang para siswa di sini seringkali mengikuti perlombaan olahraga. Bahkan ada beberapa yang menang sampai tingkat nasional berkali-kali. Sebegitu hebat dan asyiknya mapel olahraga. Maka dari itu, saya perlu meniru gaya mapel olahraga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

olahraga identik dengan bergerak. Bergerak adalah ciri dari makhluk hidup. Sehingga bergerak menjadi salah satu kebutuhan dasar hidup terutama pada manusia. Seorang anak biasanya juga seorang siswa. Bermain merupakan kebutuhan dasar seorang anak. Maka seorang siswa berkecenderungan untuk mencintai gerak berupa bermain dari berbagai macam permainan dalam olahraga. Itulah hebatnya olahraga...hehehe...dimana-mana menjadi mata pelajaran idola bagi siswa..hehehe

26 Apr
Balas



search

New Post