Ketika Belajar dalam Kesendirian
Belajarlah
Sebagaimana air mengalir deras
Dan kamu melawan arus rasa malas
Jangan kamu pilih hanyut atau tenggelam
Bacalah ke mana arus itu membawa penyesalan
.
Belajarlah
Sebagaimana api membakar rumahmu
Dan kamu tinggal memilih
Mencari air atau lari menyelamatkan diri
Lukislah sebelum api melukis rumahmu dengan arang dan bara
.
Belajarlah
Sebagaimana guntur mengguncang hatimu
Jangan gundah tapi berdoalah
Tulislah cita-citamu dengan lidah yang penuh cinta dan asa
.
Belajarlah
Sebagaimana tanah menjadi sabda
Dan kamu terus bergerak
Sejak akal dan hatimu lahir hingga terkubur penantian masa
.
Pangkalan Bun, 10 April 2020
M. Hasim
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah. Keren. Bakat terpendam jadi keluar. Lanjutkan.
Terima kasih, Pak. Bisa sedikit2 saja, Pak.
Belajar sepanjang hayat ya Pak Hasim. Pak Hasim ikut lomba puisi di MGI kah ?
Ikut memeriahkan, Bu.