Melawan Kantuk (Puisi)
Kantuk menyerang
Bergerilya malam
Jari-jemariku masih setia
Mengikuti kehendak isi kepala
Kadang
Jari dan telapak mencoba mengusap
Wajah yang berminyak hampir nyenyak
Tugas di isi kepala masih tertumpuk rapi
Belum sedikitpun beringsut
Bolehlah aku menyimpang
Menulis apa saja
Agar bosan tak mengganggu
Namun
Jika masih terasa kantuk ini
Tirta pembasuh
Masih yang terampuh
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Berarti sudah sampai ke uban-ubun.
iya pak. haha
Tirta pembasuh memang ampuh, selain snack bercabe level marah, Pak. Hehehe.
betul bu. sayangnya di sini tidak ad snack pedas. Kopi ada tapi tidak hobi
Isyarat lelah..tuk rehat
betul pak
paling enak langsung zzzz
Segala situasi bs jd puisi nih. Mantappp..